Tampilkan postingan dengan label Puisiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisiku. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Mei 2015

Saat Kau Tidur

copyright: genius.com
Saat kau tidur, ubun-ubunmu pecah. Dari sana keluar seorang penyair melompat ke atas bantalmu. Ia tertawa pada gelap yang telanjang. Ia menyusun kertas jadi perahu tanpa bendera. Ia menaruh tubuhmu di atas sana diiringi lagu nina bobo. Dunia akan menjadi gelap, perahu menyusuri lintasan paragraf. Setelah tanda titik koma, tersisalah sepotong hati yang berukir nama orang yang kaupuja sebagai sebuah epilog. Begitulah mekanisme mimpimu. Kau bangun dan menulis ulang mimpi itu sebagai sebentuk dongeng mahaagung. Sedangkan orang yang kau puja itu, bisa dibilang layang-layang merah, ia terus meninggi dan menawarkan harapan

‪#‎CatatanHarianLeon‬

Sabtu, 11 April 2015

Lilo



Lilo menyembunyikan dua rahasia besar dibawah lipatan mimpinya
Tulang dan darah pernah mengajarkan dia
Untuk menjadi seperti orang Rote dan Kisar
Sampai suatu ketika
Tulang itu layu
Darah itu pucat
Mimpinya terhenti
Apakah karena dia Rote dan Kisar?
Tangis ibu pecah
Ayah terus pergi menguasai laut
Ayah lupa mengajarkan tanda salib untuk tubuh Lilo
Tangis ibu pecah; Ayah marah pada Tuhan



Ketika paskah tiba
Ibu masih saja menangis
Angin menggerung-gerung memuluk atap rumah
Lilo terjaga
Didapatinya mimpi mengambang dalam danau darah dekat jantungnya
Jantung itu bercahaya hingga ke lengkung matanya
Ia bingung mengapa ibu menangisi rosario di tangan
            Ibu, apakah ayah sudah mati?

Lilo berdiri dan terbang ke kapela
Ia ingin bertanya pada Tuhan
Seribu malaikat mengantarnya dalam cahaya kunangkunang
Lilo ingin minta pada Tuhan
Lilo masih ingin punya mimpi
Lilo yang katanya lumpuh layu
Lilo yang katanya berhati malaikat
Lilo yang ingin Ayah bertobat
Lilo yang ingin ibunya berhenti menangis
Lilo yang percaya bahwa tangisan mengundang amarah alam

Lilo yang bisa apaapa karena selalu dibantu malaikat
Selalu dibisiki malaikat

Di rumah ibu masih menyimpan duka
            Bapa yang kekal kepadamu
            Kupersembahkan tubuh dan jiwa putriku
            Sebagai pemulihan dosa-dosaku, suamiku
            Dan dosa seluruh dunia. Amin

Tubuh Lilo bercahaya sudah
            Tuhan, apakah ayah akan pulang pagi ini?
            Apakah ia membawa seember udang segar?
            Beritahu ayah, aku ingin makan udang itu bersamanya
            Juga ibu

2015

Selasa, 17 Maret 2015

barangkali philia, barangkali agape

barangkali cinta
barangkali philia
barangkali agape
barangkali kita

barangkali kita adalah cinta philia yang bakal menjadi agape
barangkali cinta akan menikah dengan philia sekaligus agape
lalu jadilah kita
kau
dan aku



Merdeka, 2014
#catatanharianleon
copyright gambar: shehasdeadlyeyes.deviantart.com

Selasa, 10 Maret 2015

Catatan Harian Leon: Kau Dan Alam Semesta

Kelurahan Merdeka, 10 Maret 2015

Berbuatlah yang baik karena diam-diam alam semesta sedang mencatat hal itu. Sampai tiba waktunya orang akan mengingat, angin akan membisikkan apapun yg bisa dibaca oleh perasaan. Dari tangan ke tangan, mulut ke mulut, selamanya akan menjadi benih kebaikan. Tolong beritahu aku jika alam semesta pernah menipumu...

Senin, 09 Maret 2015

Catatan Harian Leon: Flores Memang Rumah Saya

 Larantuka, 24 Februari 2015

Kepada seorang kakak, saya bilang pulang ke Flores itu pulang ke rumah yg di dalamnya ada lemari tua; lemari dari masa kanak. Di dalamnya ada dongeng Bapatua, perjalanan dengan fery yg menyenangkan, mampir makan di Boru (saya suka manisan buah kom di sini), dibelikan baju di toko Kuda Mas (kalau tak salah) di Maumere. Sorenya ketika tiba di Paga, saya hanya dibolehkan main sebentar saja ke pantai. Bapak besar saya selalu mewanti-wanti jika ada suanggi di sekitar pantai. Saya menggerutu, ingin secepatnya ke Seroara kampung Bapatua. Di sana ada 4 orang adik perempuan dari Bapatua yang siap menjamu saya dengan berbagai makanan enak dan serentetan senandung lirih betapa mereka mencintai saudara lelakinya yang sudah merantau ke Timor sejak tahun 63. Tak lupa, sepiring kue dan kopi panas diletakkan di atas pusara Mamo Ndona, kakek saya. Flores memang rumah saya.

DI hotel ASA dengan backgrund Ile (gunung) Mandiri

Senin, 15 Desember 2014

Kalau ‘Begitu’, Berpisahlah...


copyrigt: dragus.cn


Apa yang harusnya terjadi pada sebuah perpisahan? Barangkali ada hati yang sakit, sesal luka, kecewa, marah, barangkali juga ada rasa lega, ikhlas, lepas, bebas, plong.
Apa yang harusnya terjadi setelah berpisah? Ada banyak pilihan tergantung bagaimana proses ketika bersama itu terjalin. Barangkali berbeda satu sama lain bahkan bertolak belakang. Senyap menelan segalanya. Pilihan berbicara atau mendiamkan memiliki resiko masing-masing.
Barangkali ini tak boleh terjadi setelah berpisah. Seseorang yang kesal dan seseorang yang telah berada di lembaran baru diam-diam terlahir kembali sebagai dua orang manusia yang saling merasa asing.
Barangkali ini yang terjadi setelah berpisah. Rekonsiliasi adalah harga yang mahal pun dinafikan. Mendiamkan adalah menyakitkan yang lain. Sejahat itu. Semudah itu.
Barangkali ini terjadi setelah berpisah. Niat baik tak selamanya dibalas dengan kebaikan pula. Dan, jangan berharap itu dari peselingkuh‘Begitu.’
Bahkan sudah terjadi sebelum berpisah. Niatnya memang ‘Begitu.’
Barangkali sebelum atau setelah berpisah. Niatnya memang selamanya ‘Begitu.’
Selamat, Anda lulus menjadi ‘Begitu’.

2014

Minggu, 23 November 2014

Ajari Aku

Ajari aku untuk selingkuh ya sayang
dengan wajah kenesmu, ajari aku aduk-aduk perasaan

 Ajari aku untuk bermain api ya sayang
Biar terbakar seluruh rasa jadi abu yang menyumbat pembuluh darah

Ajari aku ingkar janji ya sayang
Agar aku pun tahu rasanya menyakiti orang lain
Agar aku tahu rasanya berpura-pura
Agar aku tahu rasanya mengkhianati


Tolong, sayang
Tolong ajari aku


 (Puisi yg tak sengaja ditemukan di cafe dengan banyak tanaman di Bilangan El Tari).

copyright www.shutterstock.com

Selasa, 10 Juni 2014

Fetonai



Di bawah jatung akar pohon asam
Gurat wajahnya setia menulis catatan kehidupan yang pahit
Tanganya cekatan menganyam tudung kesah dedaun lontar
Di seberang barisan iga menganga dekat harinya
Sang isteri berkali-kali menuai air laut dengan tudung kesah suaminya
Pahit berluka bercampur air pemerih jiwa
Dekat dengan batang tubuh keduanya langit mengeriput
Tiga buah tungku garam
mengepul sketsa warna-warni perempuan bernama Fetonai
perempuan yang kini telanjang di atas tubuhku
cerita pasir putih

2012

Minggu, 08 Juni 2014

Bergelas-gelas Bir di Naimata


Bergelar-gelas bir kuteguk di rumah seorang penyair, temanku
Dan selanjutnya sebuah episode tertayang dengan apa adanya:
Kecerewetan, tawa, kemabukan, amarah
Dan kisah pemecatan sopir taksi langganan
Oya aku lupa menyelipkan ini:
Ketika pulang dari Naimata, kami hampir celaka karena telah mabuk

2013
sumber: snowbrains.com