|
copyright: genius.com |
Saat kau tidur, ubun-ubunmu pecah. Dari sana keluar seorang penyair melompat ke atas bantalmu. Ia tertawa pada gelap yang telanjang. Ia menyusun kertas jadi perahu tanpa bendera. Ia menaruh tubuhmu di atas sana diiringi lagu nina bobo. Dunia akan menjadi gelap, perahu menyusuri lintasan paragraf. Setelah tanda titik koma, tersisalah sepotong hati yang berukir nama orang yang kaupuja sebagai sebuah epilog. Begitulah mekanisme mimpimu. Kau bangun dan menulis ulang mimpi itu sebagai sebentuk dongeng mahaagung. Sedangkan orang yang kau puja itu, bisa dibilang layang-layang merah, ia terus meninggi dan menawarkan harapan
#CatatanHarianLeon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...