Judul Buku: Sai Rai
Penulis: Dicky Senda
Penerbit: Grasindo
Penyunting: Norman Erikson Pasaribu
Link Pre Order Buku: www.tokopedia.com/cactusbooks
Link Pre Order Buku: www.tokopedia.com/cactusbooks
Di
sebuah pulau yang disebut banyak orang mirip buaya, seorang lelaki muda
akhirnya memutuskan untuk meninggalkan keluarganya, masuk ke dalam lubang batu
yang pernah melahirkannya. Kembali menjadi tanah. Sementara itu, seorang
penulis di usia 30 tahun berubah menjadi penyihir bermata kuning dan membunuh
pasangannya secara misterius. Buku ini berisi 18 cerita tentang hantu, para
penyihir dan kematian-kematian yang ganjil: orok dalam kaleng susu, pohon-pohon
yang dibunuh tim doa, perempuan tua yang membantu dan melahirkan seribu anak
sungai.
***
Cerita-cerita
Dicky Senda selalu membawa saya ke dunia antara: ganjil tapi tak sepenuhnya
asing, barat tapi sekaligus timur, khayal tapi juga kenyataan, tanah kering
serentak hutan berhantu. Mungkin saatnya pembaca Indonesia ramai-ramai melihat
ke kepulauan timur Nusantara. Sungguh menakjubkan; di buku ini dewa-dewi Yunani
hidup bersama roh dan penyihir lokal, mitos berkelindan dengan masalah sosial
politik nyata. ―Ayu Utami
Bersoraklah para peminat sastra
Indonesia. Karena di antara kita, sekarang ada seorang penulis sekaliber Juan
Rulfo. Cerpen-cerpen Dicky Senda menguak sebuah waktu, membangun sebuah dunia,
di mana tiap objek, tiap deskripsi, tiap karakter menampilkan sebuah serat
hidup, sebuah tradisi, sebuah rahasia realita tak terungkap hingga saat ini,
namun sangat, sangat terasa. Sambutlah seorang penulis yang akan membebaskan
banyak penulis mendatang dari keterbatasan struktur narasi, krisis kata-kata,
kekakuan makna. ―Richard Oh, Novelis
dan Sutradara Film
Dicky Senda, lahir di Mollo, Timor Tengah Selatan 22 Desember 1986. Pernah
menerbitkan buku kumpulan puisi Cerah Hati (2011), buku kumpulan cerpen Kanuku
Leon (2013) dan Hau Kamelin dan Tuan Kamlasi (2015). Pernah diundang ke
Makassar International Writers Festival (2013), Bienal Sastra Salihara (2015)
dan Asean Literary Festival 2016. Tahun 2015 pernah mengikuti program residensi
seni dan lingkungan di Bumi Pemuda Rahayu dan mewakili Indonesia di Asean-Japan
Residency Program tahun 2016. Kini tinggal di desa Taiftob dan mengelola
kewirausahaan sosial Lakoat.Kujawas, integrasi komunitas kesenian, perpustakaan
warga, ruang kerja kolaborasi, dan homestay.
Proyek swadaya ini berkolaborasi dengan warga lokal, seniman, peneliti,
mahasiswa dan traveler, antara lain mengarsipkan resep kuliner dan foto sejarah
Mollo, menggagas festival kesenian dan literasi desa serta aktif memperkenalkan
produk pertanian organik dan kain tenun karya perempuan Mollo di Instagram
@lkjws.co. Bergiat juga di Komunitas Sastra Dusun Flobamora.
Link Pre Order Buku: www.tokopedia.com/cactusbooks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...