Oleh-Oleh dari Festival Sastra dan Temu II Sastrawan NTT

Festival Sastra NTT dan Temu II Sastrawan NTT baru saja digelar di Ende 6-10 Oktober 2015 lalu di Ende, Flores. Kantor Bahasa Provinsi NTT sebagai pengagas acara kali ini bekerjasama dengan Universitas Flores, menyelenggarakan berbagai kegiatan lomba baca puisi hingga menulis esai dan kritik sastra yang melibatkan pelajar SD hingga para mahasiswa se-kota Ende, lalu ada lokakarya menulis cerpen bersama Gerson Poyk dan Fanny J Poyk, Kritik sastra bersama AS Laksana dan menulis puisi bersama Mario F Lawi. Lalu Temu Sastrawan NTT sendiri dibuka dengan serangkaian seminar bersama wartawan senior Tempo, Hermien Y Kleden, Yoseph Yapi Taum hingga Narudin Pituin. Acara ini sendiri bisa dibilang belum tergarap dengan maksimal karena waktu seminggu terasa bergitu panjang namun acara per hari masih terasa longgar dan kurang maksimal. Misalnya, ada lebih dari 40 penulis NTT yang hadir namun mereka hanya menjadi peserta pasif dari acara ini. Tak heran jika kemudian pada saat malam hari, ajang kopdar para penulis NTT ini bisa begitu hidup dan spontan di teras hotel: diskusi, sharing, nyanyi, baca puisi, misikalisasi puisi, dsb. Sayang sekali.
Agenda lain saat itu adalah menuju ke Danau Kelimutu dan baca puisi di Pantai Ria. Diakhir acara, dibacakan rekomendasi hasil temu sastrawan ini dan rencana temu sastrawan dua tahun berikutnya di Sumba. Umbu Nababan, Diana Timoria dan Arnold Sailang yang hadir mewakili penulis asal Sumba bersedia membantu menjembatani komunikasi antara kantor bahasa dengan komunitas lokal juga kampus yang ada di Sumba. Sampai ketemu di temu sastrawan berikutnya.
Berikut ini ada beberapa foto karya Rolly dan Dede Aton

Bersama Anaci Tnunay, Dede Aton, Djho Izmail dan Abdul M Djou

Ragil Sukriwul

Penghargaan tokoh sastra NTT untuk Gerson Poyk

bersama Dimas Radjalewa

Rolly, frater juga fotografer

baca puisi di malam malam para sastrawan