Rabu, 22 Juli 2015
Sinopsis Hau Kamelin dan Tuan Kamlasi
Di sebuah rumah beratapkan hun, Pahtuaf sedang gelisah di dekat tiang perempuan yang beralaskan batu suci tempat ritual pemujaan. Ia merasa ajalnya sudah dekat padahal ia belum punya anak lelaki sebagai penerus takhta. Sementara Sani, seorang imam Katolik punya pengalaman hidup yang sarat dengan tradisi dan mitos Atoin Meto. Mitos tentang Saok Nitu (hilang disembunyikan setan/arwah), fakta anak indigo, tradisi memperlakukan orang sakit jiwa, Alefe Nakaf (tradisi penggal kepala musuh), Maet Mone (kematian tak wajar) dan Saok Nate (mendoakan leluhur) mengental bersama tradisi Gereja Katolik.
Di Flores seorang guru agama dengan bijaksana menyimpan barang mas leluhur yang punya kekuatan gaib bersama dengan sebuah patung Bunda Maria serta poster neraka yang menyeramkan, hadiah dari seorang misionaris asal Eropa. Di pantai Selatan Timor dekat bandar Tun Am seorang pria berkulit putih terdampar, ratusan tahun setelah Pigafenta dalam eskpedisi Magelhaens mendarat di bandar yang sama. Pria itu menulis demikian: “seperti mimpi, ketika kami tidur di atas muntah dan tercium wangi hau kamelin, tiba-tiba dunia pecah.”
Hau Kamelin dan Tuan Kamlasi berisi 16 dongeng tentang cinta, keluarga, mitos, pohon cendana dan perjumpaan dengan para arwah.
Hau Kamelin dan Tuan Kamlasi
© Christian Senda
Editor: Mario F Lawi
Peneliti Aksara: AN Wibisana
Ilustrasi Sampul: Allen Fernandez
Desain Sampul: Ge Itammati Idea
Penerbit: Indie Book Corner Jogjakarta
NB: Pre-order Hau Kamelin dan Tuan Kamlasi whatsapp 081338037075 atau email: dickysenda@gmail.com).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...