damai antara ibu asnat dan pak kepsek (copyright Saneb Blegur) |
1.Dirinya (kepala sekolah) tidak keberatan terhadap bantuan yg diberikan kepada guru honornya (Asnat Bell atau siapapun).
2.Justru merasa senang dan mendukung semua pihak yang mau memberi perhatian kepada guru-guru di pedalaman termasuk berterima kasih kepada kelompok peduli TTS, namun merasa kecewa terhadap tindakan 1000 guru:
1.Mempublikasi guru honor tersebut tanpa berkoordinasi dengan kami sebagai pimpinan di sekolah di mana Asnat Bell mengabdikan diri.
2.1000 guru juga beberpa kali datang ke sekolah tanpa sepengetahuan komite,masyarakat setempat maupun pihak sekolah dan melakukan peliputan, pemotretan tanpa ada penjelasan apapun kepada pihak terkait.
3.1000 guru juga beberpa kali datang ke sekolah untuk memberikan donasi kepada yang bersangkutan tanpa berkordinasi dengan pihak komite maupun sekolah.
4.Dampak dari tindakan tersebut adalah timbul kecemburuan sosial di antara guru honor lainnya karna SD GMIT NunuhEno memiliki 4 orang guru honor termasuk Asnat Bell (Orance Manu, Febi Snae, Jekolia Sesfao) yang mempunyai latar belakang yang sama
5.Saya mengakui kesalahan saya yakni mengambil tindakan pemecatan tanpa berkordinasi dengan pihak komite sebagai perwakilan masyarakat .
6. Bersedia memanggil kembali saudari Asnat Bell utk mengajar kembali namun dengan catatan: kepada semua kelompok, organisasi, atau individu yg peduli teehadap persoalan sosial di manapun,mohon hargai etika, sistem dan budaya setempat sebagai bukti orang beradab.
7.Memohon maaf kepada semua pihak yang merasa tidak nyaman terhadap tindakan kekeliruan saya dan memohon dukungan semua pihak demi kemajuan pendidikan di NKRI tercinta.
Nunuh Eno 6 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...