Oleh: Christian Dicky
Senda
(Untuk MudaersNTT)
****
Ini cuma review
sederhana saya untuk album indie Notes (Noel Tuteh Side Project—atau Noel Tuteh
Saja). FYI, Noel Fernandez dan Tuteh Pharmantara adalah dua orang muda Ende
potensial. Pertama jelas karena saya begitu berbangga hati jika ada teman
sesama anak muda NTT yang dengan segala sikon (jika mau lebih jujur lagi kita
sebut sebagai keterbatasan) tetap berusaha melakukan terbaik dalam hidupnya. Berkreasi
dan berinovasi konon menjadi barang langka bagi anak-anak muda NTT, tapi
nyatanya tidak juga. Sudah banyak anak muda NTT kini yang melakukan hal positif
di dalam hidupnya.
Bikin sebuah
album berisi lagu-lagi plus video klip yang seluruhnya digarap sendiri bahkan
dijual sendiri, tentu patut kita apresiasi. Kebangkitan Flobamora, salah
satunya (menurut saya lho ya) adalah ketika seni dan kebudayaannya bangkit.
Seni dan budaya pada akhirnya menjadi tameng atas diri kita sendiri melawan
banyak ketidakadilan atau ketidakberesan dalam hidup akibat carut marutnya
politik di negeri ini (bahkan di kampung Flobamora kita juga). Sebab seni dan
budaya (entah musik, sastra, tarian, nilai dan tatacara hidup―kearifan lokal,
dsb) mengajarkan bahasa (roh dan kalbu) yang jujur, setia, ramah, penuh kasih,
memaafkan, mendamaikan hidup―bahasa-bahasa yang mungkin saja asing dalam ranah
politik! Dan bahkan hidup kita kini sudah dikuasai bahasa politik―kotor dan
menjijikkan.
Di dalam Notes
kita bisa melihat dengan jelas bahasa-bahasa (roh dan kalbu) tadi. Tuteh dan
Noel telah melakukan semuanya dengan jujur dan penuh kasih, sehingga kepada
kita Notes menampakkan sisinya yang mencerahkan dan mendamaikan hati. Ada
optimisme yang bisa kita kecap dari apa yang ditawarkan Notes. Meski di
dalamnya ada nuansa kecewa atau terkhianati karena cinta. Seperti pada lagu
‘Akhir’ , Tuteh dengan penuh penghayatan menyanyikan lirik ini, “relakan semua
ini, lepaskan dirimu dihati, biarkan waktu berlalu, hapuskan semua kenangan
itu...” Bukankah bahasa-bahasa (kalbu dan roh) tadi juga menawarkan setia,
kasih dan memaafkan sekaligus? Tak ada yang perlu kita ragukan dalm hidup,
kawan.
Notes terdiri
dari 8 lagu (atau delapan catatan penting, mungkin juga penting dalam hidup
Noel, Tuteh dan kita pendengar) yang mengusung tema universal, cinta dan
turunannya (Jatuh cinta, kesetiaan, pengorbanan, dikecewakan, persahabatan,
dsb). Maka simaklah Untukmu, Cinta...Cinta...Cinta, Jangan Salahkan Aku,
Kenangan, Falling in Love, Dewi,
Dirinya, dan Akhirnya.
Dari semuanya,
saya lebih menjagokan Falling In Love.
Satu-satunya lagu dalam Notes yang full berbahasa Inggris, dengan tampilan
video yang menggugah untuk dilemparin tomat busuk ikutan bersenandung
dan bergoyang. Falling in love sudah
pasti easy listening, sangat-sangat
simpel untuk dicerna dan... yah begitulah mungkin rasanya jika sedang jatuh
cinta. Mau diapain juga enak-enak aja.
sumber: tuteh-pharmantara.blogspot.com |
Notes pastilah
tidak digarap dengan megah di studio besar di Jawa. Notes dikerjakan dengan
tangan dan hati yang berlafaskan kejujuran orang-orang muda Ende. Proses ini
jelas lebih berharga dan mahal harganya dari apapun. Tak ada polesan
macam-macam, apalagi dengan niatan menyulap suara fals dengan komputer canggih
menjadi bening dan murni seperti para girlband
ibukota (ups!).
Proficiat
untuk Tuteh dan Noel untuk proyek Notes yang keren ini. Pastinya ini sangat
menginspirasi anak muda NTT lainnya untuk terus berkarya, biar seni dan
kebudayaan NTT menjadi tuan rumah di kampung sendiri.
Notes adalah
sebuah catatan penting dari penulis lagu dan penyanyinya, dan menjadi catatan
penting bagi perkembangan musik di nusa Flobamora tercinta. Notes memang harus
lahir untuk wajah NTT yang lebih baik. Ia ditakdirkan ada untuk orang-orang
muda yang percaya pada perubahan Flobamora.
Untuk pembaca
yang berminat membeli VCDnya, silahkan mention akun Twitter Tuteh Pharmantara @tuteh. Atau bisa via saya, nanti saya
hubungkan ke Tuteh Pharmantara.
***
Christian Dicky Senda. Blogger,
penikmat sastra, film, piskologi dan kuliner. Bergiat di Komunitas Sastra Dusun
Flobamora, MudaersNTT (kelompok menulis online) dan Flobamora Community
(Komunitas Blogger NTT). Menulis buku puisi Cerah Hati (2011) dan kumpulan
cerpen Kanuku Leon (segera terbit). Saat ini bekerja sebagai Konselor di SMPK
St. Theresia Kupang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...