Kamis, 29 Januari 2009

Suatu Hari Panti Jompo!

Kemarin, bersama beberapa teman sekelompok mengunjungi sebuah panti wreda atau panti jompo di salah satu lokasi di daerah Bintaran. Ini menyangkut ‘keselamatan’ kami yang dikejar-kejar deadline untuk mendapatkan lokasi target mata kuliah pengganti KKN yakni ‘Psikologi Terapan’, kami juga sudah harus menganalisis kasus yang ada dilapangan.
Pertama kali ke panti, kami gagal bertemu pengelola karena datang saat bukan dijam berkunjung. Kali berikutnya barulah ketemu pengurus panti. Setelah bicara panjang lebar akhirnya kami disetujui untuk praktek kerja di tempat itu. Dari sang pemimpin panti kami diceritaakan perilaku para oma-oma dipanti jompo itu, mulai dari ngompol sembarangan, pelamun, cerewet, suka mengatur teman panti lainnya, suka menyendiri, hingga ke kondisi-kondisi klinis semacam cemas, perasaan takut, pemarah, atau sulit diajak koordinasi. Waduh, yang ada malah lucu bercampur iba.
Saya jadi pikir gimana yah saya lima puluh tahun lagi (jika Tuhan memberikan usia yang panjang) apakah nasib saya akan sama seperti para oma (dan opa-opa di panti yang lain), punya anak yang sibuk sehingga orang tua mereka sendiri terpaksa, sengaja atau tidak dititipkan ke panti jompo.
Dari cerita ibu pemimpin ada beberapa cerita menarik, misalnya seorang ibu istri mantan perwira TNI yang dipanti kerjaanya suka mengatur teman-teman lainnya, sehingga sempat menimbulkan perang dingin disana, antara si ibu dengan ibu-ibu lainnya yang protes dengan perilaku sok ngatur ibu tadi. Bahkan pernah suatu kali sang ibu istri perwira itu mencubit ‘habis-habisan’ temannya yang yah karena sudah tua, ngompol. Sontak perilaku ini menimbulkan protes dan ‘demo’ dari penghuni lainnya yang mengancam jika si ibu perwira tidak keluar dari panti, yah mereka saja yang keluar. Ah, nenek-nenek ini, pikirku.
Tapi inilah kenyataan manusia di usia senja. Mengalami penurnan perkembangan fisik dan psikis, mengalami stress karena menurunnya kemampuan diri/independen menjadi dependen, menimbulkan post power syndrome.
Bagaimana dengan anda? bagaimana anda menggambarkan diri anda di masa tua nanti? Dengan sifat, kepribadian atau karakter anda sekarang, kira-kira akan menjadi tipe oma dan opa yang bagaimana? Atau kira-kira kondisi anda di usia lebih dari 50 tahun???
he-he-he…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...