Minggu, 25 Januari 2009

Cerita: Aku dan Sahabat

akhirnya kulabuhkan katakata parau
pada satu malam riuh redam
dan aku tahu kau tahu isi hatiku
meski sulit kau sentuh, sebab kau
sendiri pernah bilang: aku berdiam bak karang
lautan dan mereka
tak kuasa meluluhkannya

aku masih menari dalam gelisah
mencampuradukan suasana hati
di bawah ranting patah
dan tak kuyakin semua akan iba padaku
(hanya kau saja!)
kau memapahku dengan setangkup asa dan
katakata bercahaya
aku percaya padamu!

bukan karenatak kulihat mawar
bergantungan di langit senja
tapi senjaku telah bersahaja oleh rupa dan
dupa tubuhmu
aku pernah menyimpan malu dua kali dalam
genggamanmu: aku malu
dengan nuraniku
serasa hidup dengan seribu topeng

aku masih menaruh cerita kelabu ini pada perahumu:
karena
cuma kau nahkoda yang mau mengerti kemana
baiknya aku kan singgah berlayar
atau terus berlari sendirian hingga keringat memanggil
kekuatan
aku tak tahu, apakah esok bayu pagi masih membawa
bayangbayang
kelabu itu
ke dalam memoriku
sungguh aku masih menghirup dua malu itu
(apa aku salah?)
kau masih mau kan menjaga hatiku dengan katakatamu?

(buat kalian semua sahabatsahabat karibku…aku terbiasa memanggil cinta dengan kasih, kalian keduanya: cinta dan kasih itu, putih berkilau. jaga hati kalian dengan cinta putih kasih berkilau itu. saatsaat indah ketika dengan warna kita saling berbagi.)
Jogjakarta, 24 Jnauari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...