Minggu, 21 Desember 2008

Suatu Siang di Rak ‘SEKSOLOGI’ Toko Buku Gramedia Ambarukmo Plaza

Panas dan saya hanya mau menghabiskan waktu menunggu masuk studio film dengan sekedar membiarkan mata saya berkeliaran deret demi deret rak buku, dari tulisan, warna hingga gambar yang mencolok mata ke deretan-deretan favorit saya: Psikologi, New Release, Sosial Budaya, Majalah lantas Sastra. Dan ketika sampai pasa rak ‘SASTRA’ saya masih saja terpukau dengan deretan ‘Whinetou’, deretan buku-buku Pramudya Ananta Toer dari yang tertebal sekaligus termahal hingga tertipis sekaligus termurah atau menyempatkan senyum saya buat beberapa novel Fira Basuki yang tersisa (yang membuat hati saya biru, lantas malu-malu menintip dari jendela di sebuah rumah yang tak beratap, itu menurut perasaanku). Keterpukauan saya berlanjut pada kumpulan cerpen terbaru dari si seksi Happy Salma, Fatamorgana. Buku mungil yang membuat saya betah berjongkok namun sekali saya ada gangguan, selera membaca saya langsung hilang. Ada apa sih?
Berhadapan rak ‘sastra’ ada rak ‘Seksologi’ dan telinga serta perasaan saya sontak mandek, tawar karena ributnya sekelompok gadis SMP yang baru ‘menetas’ dan sedang meninkmati pubertas yang menggebu-gebu, ketawa ngakak dan ‘…neng, tahu gak artinya EREKSI?’ belum terjawab tawa berderai dan ‘…lho, kok cowoknya ‘di atas’ sih? kan seharusnya cewek yang di atas? he..he-huahhaha hehehehe hwkekekkek..’lihat ceweknya nungging’…eh, mani encer apaan sih?. Sambil tertawa besar dan berbicara keras, eh malah sempat-sempatnya melirik saya sambil berbisik satu sama lain..’eh, ma situ lho.. hehe---hwahahah..hhee’. Dalam hati saya mengumpat, dasar! ini dia kalau baru saja ‘menetas’, aneh saja. Saya lupa bahwa mungkin dulu saya juga begitu. Berbicara seks di ruang kelas SMP atau di tempat umum sambil tertawa cekikan hingga ibu-ibu akan melirik aneh sambil menggeleng-geleng kepala. Ah, wajar kok, mereka sepatunta perlu tahu hal-hal bernama seksualitas, hanya saja bahaya kalau belajarnya sendirian atau sama teman yang juga ‘buta’. Itu bisa bahaya, sepatutnya orang tua yang mempunyai anak yang sudah beranjak remaja, yang sudah puber, supaya bisa memberikan pengetahuan seksual yang baik dan aman. Dek, lain kali jangan rebut, kasihan yang lagi baca. Mencari tahu penting hanya saja butuh pembimbing yang ‘senior’ dan ‘mumpuni’. Yah semoga ‘aman-aman’ saja nantinya he-he.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...