Selasa, 22 Juli 2008

puisi2 ku

di jalan

sore yang padat meleleh disisi
roti bakar bandung berselubung nanas. manis kecut.
sepotongnya mendarat terguncang di sela gigi-gigi berkawat
sore yang padat melumatkan gula-gula nikmat lalu jadi darah!
seorang anak tewas. di trotoar pun
motor-motor bisa menjadi garang
kasihan anak malang itu.
sore yang berlagukan kematian.
selamat jalan!


Jogjakarta, Juli 2008

_____________________________________


Kapan

ke bibir kabut
taburkan rekahan senyummu
cukup lima menit, rasakan ia mampu menyengat
julur-julur syarafmu. Tanpa ampun.
ia melumat sampai ragamu biru-ungu.
Ah...
itu dulu kawan, sekarang bukit-bukit
nyaris botak permanen
kau tahu kan ulah siapa?

Jogjakarta, Juli 2008

______________________________________________


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...