Kamis, 05 Juni 2008

Pengalihan ISU, Masih Ada?

Teman kost saya dengan aksen Palembangnya berujar lantang, ''Ah, pengalihan isu tuh. Biasa politik. gak seru kalo pake hembus isu atau buat isu-isu baru supaya usuran (atau isu) lama yang belum tertuntaskan dilupakan.Apalagi jika isu itu berkaitan dengan kewiwabaan dan tanggungjawab salah satu pihak penguasa''. Saya kaget, tumben neh, Bro, ngomongin politik.padahal biasanya sih ngomongin kekonyolan Tukul atau kelihaian Andy Noya dalam mengiterogasi bintang tamu ( temanku adalah fans setia Kick Andy di Metro TV ). Saya pikir-pikir ada benarnya juga. Memang saya atau teman saya pun belum tahu ada teori yang pasti soal perpolitikan karena kami bukan mahasiswa Fisipol, tapi paling gak suhu politik ( he he keren dikit ) di Tanah Air yang kayaknya sudah ditakdirkan Tuhan untuk selalu 'hot' every day. Ada aja masalah tiap hari berkaitan dengan politik,kebijakan,politik dan politik lagi ( kayaknya harus tanya ke bang Effendy Ghazali yang hebat itu he he, oya beliau juga salah satu idola saya dan teman kost saya). Kembali ke pertanyaan saya, benarkan selalu ada pengalihan isu dalam setiap ritme atau dinamika kehidupan masyarakat ( mungkin juga dimasyarakat di belahan dunia lain, sekali lagi kau tak tahu...). Dan perkataan teman saya ini bukan tanpa alasan. Paling gak kami mempunyai persepsi dan pemikiran yang hampir sama. Hitung saja sejak rezim SBY-JK berkuasa ( Rezim indonesia bersatu???) banyak hal yang silih berganti terjadi di negara yang katanya Demokratis ini. Mungkin saja kita ini negara Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, beragam makanya isu dan kejadian-kejadiannnya pun hampir pasti beragam dan sekalai lagi seakan satu masalah tidak diperbolehkan untuk diselesaikan karena ada masalah baru sudah menanti di depan mata kita ( tentunya sudah diawali dengan penghembusan isu ini itu). Semua datang silih berganti. Otomatis 'lagu' lama pasti akan hilang gaungnya. Panas-panas tahi ayamkah? he he. Ambil contoh dari waktu-waktu yang paling dekat belakangan ini, Skandal foto mesra dan dugaan pelecehan seksualoleh oknum DPR, MM, seakan berkejar-kejaran dengan isu naiknya BBM dan serangkaian aksi demo. Dan kayaknya kita bakalan lupa dengan pak MM yang ketinggalan karena pikiran kita sudah beralih ke isu BBM, belum lagi kasus yang merangkai naiknya BBM, kaus UNAS, ribut-ribut jubir / menteri dengan pak Wiranto, janji manis di situs resmi Presiden sebagai bukti akan tidak aniknya BBM dengan aksi menjilat ludah sendiri yang jauh-jauh hari sudah disemburkan, gara-gara kartu As sudah terlanjur dipegang pak Wiranto. Eh, belum berakhir soal BBM tiba-tiba FPI kembali menunjukan 'keperkasaan' otot mereka bukan 'keperkasaan' sebagai wujud dari keimanan yang besar lagi dewasa. Benarkah ini isu sengaja diciptakan? Disaat demo BBM dan menolak BLT toh seakan pemerintah tak mau kalah dari produsen mie Instan mengeluarkan varian baru yang tak kalah instan dengan BLT dan menaikkan harga BBM dengan mengadakan BKM yang munculnya seakan mimpi di siang bolong, cepat, tidak tepat dan tanpa perhitungan matang! ( tanpa berusaha mencari solusi lain yang lebih menguntungkan bagi semua pihak!). Masih banyak contoh yang saya sendiri sudah lupa, tapi kungkin Anda masih ingat. Persis atau hampir persis seperti isu yang selalu datang dari kalangan selebritas kita, misalnya pencekalan Dewi Persik oleh walikota dengan indikasi sekalian tebar pesona menjelang pilkada, foto syur artis A atau B beredar luas di Internet bersamaan dengan launching film atau album sang artis,dll. Hal yang sama terjadi jika akan PILKADA, isu A,B,C,D.. seakan berebutan, siapa yang paling duluan untuk dihembuskan. Ah, hari gini semua orang ingin merasa paling benar, paling baik, sekaligus membuat isu atau gosip untuk menjatuhkan pihak lain. Dan pada kondisi ini ada pihak yang akan cuci tangan, tersenyum karena isunya tertinggal dan pasti akan dilupakan rakyat ( dia selamat karena bebas dari tuntutan). Modus yang sama juga diciptakan para buronan dan koruptor supaya terbebas dari jerat hukum. yah, Dunia ini panggung sandiwara, banyak yang bersandiwara, banyak yang bahagia sekaligu tak sedikit yang menderita, yang penting diri aman. Namun, benarkah ada pengalihan isu itu di negara kita? apa itu tak-tik dunia perpolitikan kita? Yang pasti semua ini hanya terjadi di Indonesia, negara yang hukumnya dapat dibeli murah (dan murahan) semurah mulut kita yang suka mengelak tanggungjawab dan mengeluarkan senjata isu/gosip murahan supaya bebas merdeka! Tolong Anda yang mengerti politik lebih baik dari saya untuk mengatakan benarkah pengalihan isu itu ada?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...