Kamis, 12 Juni 2008

Busuk, Pemimpin BUSUK, KORUPTOR BUSUK...Anda???

Belakangan ini kita warga masyarakat Indonesia dihadapkan pada masalah beruntut juga sekian kejadiaan penting yang mewarnai peta hitup bangsa. Saya beigtu kaget dengan berita hari ini baik di koran maupun TV. kaget dan marah. Sekian hari saya marah, bukan tanpa alasan yang tidak jelas. Semua jelas. Bukan terhadap diri saya tetapi oleh orang-orang, sesama manusia seperti saya namun beda. Beda karena mereka punya keistimewaan, mereka bak selebriti yang nafsu akan popularitas, yah mereka adalah selebriti. Selebriti busuk, manusia-manusia busuk. Saya masih marah dan kecewa, hanya karena ulah orang-orang busuk ini, nasib dua ratus jta lebih warga masyarakat terancam, keutuhan bagsa kian keropos. Martabat bangsa dilecehkan. Darah dan jiwa patriotisme pahlawan seakan sirna wangsinya oleh kebusukan oknum-oknum manusia serakah, rakus, busuk. Manusia yang merasa dirinya paling suci, paling benar, kelompoknya paling bersih dan mulia. Sedangkan orang lain, orang yang berbeda dengan mereka dianggap binatang yang patut dibasmi. Manusia diciptakan Tuhan dengan serangkaian cipta, rasa dan karsa. Namun oknum manusia yang saya sebutkan ini tidak lebih dari serangkaian nafsu, insting thanatos (insting kematian dan agresifitas), manusia kedagingan, manusia busuk oleh ulahnya sendiri. Saya manusia, saya juga tidak luput dari dosa, tapi saya tahu cara untuk tidak merugikan orang lain. kalaupun berdosa biar saya berdosa sendiri, tidak perlu orang lain dilibatkan. Saya mau disebut manusia dan saya marah jika ada orang yang menaggap saya binatang karena jelas-jelas saya manusia, punya cipta, rasa, karsa. Punya eros ( cinta / kehidupan) bukan kematian, kedaginga, kebinatangan. Saya tidak pernah hormat dengan manusia yang berlaku anarki atas nama Tuhan, atas nama kebaikan. Lantas buat apa cipta,rasa dan karsa itu diciptakan Tuhan? Bukankah kita lebih mulia dibandingkan Binatang? Atau jangan2 kita yang harusnya banyak belajar dari binatang untuk bagaimana memperlakukan sesama manusia juga binatang. Saya rasa konteks 'membela' Tuhan kita dan keyakinan kita terhadap Tuhan yang kita anut, sudah berbeda. Dulu zaman nabi-nabi hidup memang ada pertumpahan dara, ada yang menjadi martir untuk Tuahanya. Namun sekarang zaman berbeda, peradaban kian pesat, kemudahan dimana-mana. Tak perlu senjata tetapi kata-kata dan perbuatan. Tak perlu bambu runcing dan panah. Ada cara yang manusiawi dan memanusiakan manusia, kita semua. Teknologi kian maju. Artinya pemikiran dulu berbeda dengan sekarang. Peradaban kian maju bukannya mundur. sehingga untuk menyikapi sesuatu, saya rasa cara lama, cara zaman batu, zaman kuno yang masih ada pertumpahan dara untuk mencapai tujuan, saya rasa tidak lagi relevan untuk saat ini.
Saya masih marah, karena keserakahan kita orang lain dikorbankan. Saya membaca KR, dan termuat berita dan pengakuan sejumlah wisatawan mancanegara membatalkan kunjungan atau mempersingkat kunjungan ke Indonesia gara-gara suhu politik yang minggu-minggu belakangan ini memanas. Sejumlah pengusahan dan masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata di daerah2 seperti Bali dan Jogja yang jadi korban. Pernahkan kita berpikir hanya karena ulah kita, orang lain juga menanggung imbasnya. Pernahkan kita berpikir ulah kita korupsi uang rakyat disaat rakyat kian kelaparan? Manusiawikah? Saya kecewa dengan berita tadi pagi, terungkap telepon gelap antara pihak tersangkan korupsi / penggelapan uang rakyat dgn oknum kejaksaan, pejabat pemerintahan,dll. Jelas-jelas tidak mencerminkan kemanusiaannya. Manusiakah sebagai pejabat, wakil rakyat bertingkah licik dan busuk, terlibat pembalakan hutan.Pernahkan ada pikiran bahwa ulah tersebut mengorbankan miliaran manusia lain di bumi yang kian kepanasan? Sekali lagi binatangpun masih punya rasa belaskasihan? Adakah rasa malu sebagai manusia dan pejabat negara dengan foto-foto seronok dan video seronok beredar luas hingga jalan-jalan? Adakah nurani itu ketika obral janji, menyemburkan ludah-ludah nan manis, menarik perhatian publik dengan iklan-iklan seoalah-olah diri malaikat, penyebar kebaikan, beradu mulut demi kekuasaan, demi kehormatan, kembali lagi mengangungkan diri sebagai 'manusia' dan menjatuhkan manusia lain yang tidak sejalan, yang minoritas, demi popularitas, namun kemudian mencari-cari selamat sedniri-sendiri. kembali rakyat, nasib rakyat dijual belikan, digadaikan, diinjak-injak? Saya malu dengan Presiden saya yang jago mengobral janji namun sangat tidak tegas membela rakyatnya. Saya tidak akan hormat kepada pemimpin yang tidak melindungi segenap rakyat, baik yang mayoritas maupun yang minorotas. Pemerintah yang selalu menkilat ludahnya sendiri, ingkar janji dan seakan lepas tanggungjawab disaat ada warga minorotas yang diperlakukan tidak adil. Saya benci dengan Pemimpin busuk yang menjual aset-aset bangsa, tanah tumpah darah, tubuh Ibu pertiwi kepada pihak asing. saya benci dengan manusia-manusia BUSUK yang ramai menjual diri, mengobral janji semurah-murahnya, membuat iklan sok hebat, disaat PILKADA supaya dipilih dan menjadi mansuai busuk seutuhnya, yang rakuslah, yang penakutlah, yang selalu gamang, peragu. Saya benci Pemimpin yang peragu, yang lambat bertindah. Saya benci manusia busuk yang terlibat KORUPSI. Saya juga benci dengan sekelompok orang yang terlalu ekslusif dan menganggap diri mereka paling SUCI paling BENAR. Sya benci pada pejabat yang suka kongkalokong, munafik, yang BUSUK, mementingkan kelompoknya, partainya, sukunya, agamanya, rasnya diatas luka rakyat, luka Ibu Pertiwi,PANCASILA yang luka, NKRI yang luka,yang menganga akibat kemiskinan demi kesenangan PRIBADI dan Golongannya, dan Agamanya, dan Rasnya dan sukunya.Saya benci manusia busuk yang bertindak diskriminatif,memperlakukan sesama manusia sebagai binatang bukan mencari solusi sebagai manusia. Sekali lagi binatangpun masih mengenal cinta kasih. Maka saya marah, maka saya benci, maka saya muak dengan 'mansuia' yang menganggap dirinya manusia sejati. Ini oknum, bukan menggeneralisir, namun sepertinya banyak manusia Indonesia yang sudah berubah jadi 'Binatang'. Lihat saja Koran Kompas,dll dan TV tiada hari tanpa berita KORUPSI, Kekerasan, Skandal seks pejabat BUSUK, oKNUM wakil rakyat BUSUK, yang ini, yang itu, yang suka kongkalikong dan BUSUK, dan korupsi lagi dan Busuk, dan penipuan lagi yang BUSUK, dan korupsi dan kekerasa yang BUSUK, dan tingkah jelek oknum ( oknum yang sudah sangat banyak) pejabat busuk dan korupsi lag BUSUK. Oknum Politisi yang juga BUSUK.Semua busuk, semua yang suka mementingkan diri sendiri dan mengorbankan rakyat, NKRI, PANCASILA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...