Kamis, 19 Juni 2008

MALU

Malu

Dia ada. sudah menangkapku,
tapi dengan malu-malu bagai benalu berduru
yang panjang
dia merayu. Dia ada semalam dibalik atap
kedaginganku. Seperti melingkar, diam-diam
membakar kemaluanku sampai
malu panjang mendera aku.
Bukan rayuan.
Aku malu hati sampai ingin mati karena matu-matian menipu
dan mencuri tanpa malu
Aku malu karena diintip sebuah bulatan malu. Dia
malu yang benderang dimalamku.
Kemanusiaanku runtuh!
Mungkin hari ini kita sama-sama malu, tapi beda malu.
Maluku sebagai yang tak berakal malu.
Bahkan ini malu gelap (sesat). Hanya malumu
yang buatku punya kemaluan (lagi)

ah, malu saat mendapati diriku ternyata bertopeng seribu tanpa malu,
malu bahwa aku (masih) manusia bukan binatang
aku sungguh melihat maluku, sudah menguning disudut Dia
Adakah kau pun malu karena bukan lagi manusia dimatanya?
Aku malu karena ternyata aku tak becus menggunakan kemanusianku
Apa itu manusia?

Jogjakarta, Juni 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...