Selasa, 19 Mei 2015

Seri Menulis Kreatif: Menulis Itu Butuh Proses (Jejak 2)

copyright centrum.org

Dalam tulisan berbagi pengalaman menulis kreatif sebelumnya saya sudah sempat menceritakan bagaimana proses kreatif saya awalnya lahir dan bertumbuh. Saya menyebutnya ‘proses’ sehingga setiap kali menulis saya sebenarnya juga sedang belajar, apalagi jika kemudian tulisan saya itu dibaca, diapresiasi dengan berbagai kritik dan saran.
Kali ini saya mau bilang bahwa menulis memang tidak sekali jadi. Namanya juga proses. Dari pengalaman saya banyak cerpen yang saya tulis, kemudian saya baca hingga beberapa kali, mengeditnya, dan seterusnya. Saya membuka ruang yang luas bagi karya dan diri saya sendiri untuk memperbaiki. Bahkan ketika saya sedang membaca ulang cerpen yang saya tulis tiga bulan sebelumnya atau setahun sebelumnya, biasanya akan ada banyak ide baru yang muncul atau bahkan kritikan ke diri sendiri, ‘kok dulu saya menulis seperti ini sih? Harusnya kan begini, bukan begitu...’
Penting juga dalam mengiringi proses adalah banyak baca. Perluas medan bacaan, akan memperluas wawasan kita, teknik dan gaya-gaya penulisan yang beragam, melatih sensitivitas berbahasa, dan masih banyak lagi keuntungan dari membaca. Untuk mendukung proses menulis dan membaca, saya juga melibatkan diri saya dalam komunitas/kelompok tertentu yang punya semangat dan ketertarikan yang sama dengan diri saya. Berada dengan orang-orang yang sefrekuensi akan terasa menyenangkan. Setiap obrolan akan hidup, setiap perjumpaan adalah transfer informasi baru, dan bicara jejaring sosial atau networking dampaknya dahsyat bro!
Jadi kesimpulannya ketika kamu sudah punya niat, ketertarikan dan semangat untuk menulis, maka mulailah menulis. Yakinkan dirimu bahwa menulis adalah proses, tidak bisa langsung jadi baik, tapi bahwa dengan tekad, keterbukaan kita pada aktivitas membaca, diskusi dan terus berjejaring, semuanya akan saling terkait dan terus memberimu energi untuk giat menulis. Mereka di komunitas kecil yang ada disekelilingmu kelak menjadi pembaca pertamamu, pengapresiasi pertama atas karyamu dan yakin deh mereka yang selalu mendorongmu untuk terus menghidupi kebiasaan menulismu.

NB: ini adalah tulisan berseri. sekedar sharing pengalaman menulis kreatif. baca selengkapnya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...