Kamis, 14 Mei 2015

Di GMB, Ada Pelukan Yang Menyembuhkan Jiwa

copyright: despicablewonderfulyou.wordpress.com

Catatan reflektif paska GMB Youth Leaders Forum 2015 (Bagian 8)

Di Youth Leaders Forum 2015 setiap malam ada sesi Day’s Reflection secara berkelompok bersama seorang mentor (Board Member) dan seorang alumna GMB sebelumnya. Isinya lebih kepada sharing pengalaman atau hasil refleksi harian setelah mengikuti serangkaian sesi setiap harinya. Nilai dan perspektif baru akan didiskusikan bersama dan biasanya mentor dan volunteer juga akan memberikan penilaian atau pandangannya sendiri terhadap suatu hal. Dua hari pertama saya dimentori mas Indra Kusuma, seorang lawyer bersama Tari (alumna GMB 2014).
Berikut ini hasil refleksi saya di tanggal 27 April 2015.
Hari ini saya belajar tentang sebuah perspektif baru yang terasa amat nyata; semangat persaudaraan, ketulusan mencintai dan perbedaan yang sama sekali tidak menjadi penghalang untuk berbuat sesuatu bagi sesama. Di GMB saya semua itu berproses dengan sangat alamiah. Dan saya tidak melihat semua itu sebagai sebuah proses emosional yang berlebihan – lebay deh, kalau kata anak gaul sekarang. Semua datang dari rasa tulus yang dalam. Good moment hari ini adalah ketika melihat pelukan antar manusia sebagai sebuah interaksi simpel yang sangat menyembuhkan, yang membuat efek besar dalam diri saya dan dalam diri teman-teman saya. Saya jadi tahu bahwa ada yang selama hidupnya tidak pernah merasakan sebuah pelukan hangat (dan paling tulus) dari orang terdekat dan baru ia dapatkan ketika di GMB. Itu ada dan terjadi di sekitar kita. Bukankah itu menjadi sebuah kemenangan dan kesembuhan jiwa bagi mereka yang tidak pernah merasakan pelukan sebelumnya. Mungkin bagi orang lain, ini perkara sepele tapi bagi saya ini tidak sepele. Apapun kondisinya kita adalah manusia, bukan robot, guys. Saya jadi merasa sedikit bersalah, ketika melewati tantangan YA, ada momen ketika saya menjadi begitu egois. Dan barangkalai pada kesempatan itu, egois saya melukai perasaan teman seperjalanan saya. Apapun itu, hari ini saya belajar bahwa sahabat benar menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Di GMB, ada yang datang dengan kesukarannya sendiri-sendiri, dan akhirnya menemukan jalan pulang bersama orang yang tak terduga sebelumnya akan menjadi sedekat dan seterbuka ini. GMB adalah sahabat dan saudara baru saja.

Kupang, Mei 2015

NB: Saya menantang diri saya sendiri untuk menulis catatan reflektif paska ikut GMB Youth Adventure dan Youth Leaders Forum 2015 di blog saya ini hingga 12 hari ke depan. Baca tulisan saya selengkapnya di sini. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...