Salam sejahtera
Saya ingin tawarkan satu hal
yang sedang saya dan kawan-kawan kerjakan, terkait pembuatan buku kumpulan cerita.
Sejak 2 tahun lalu saya sudah menyiapkan
sebuah naskah kumpulan cerita berjudul Kanuku
Leon, yang terdiri dari 16 cerita pendek yang saya tulis, dan hampir 80%
berlatar NTT (sinopsis ke-16 cerpen bisa dibaca di Sinopsis Kanuku Leon). Tema utama yang saya kemukakan
dalam buku ini adalah isu lingkungan, gender, sejarah, spiritualitas umat
Katolik, dan sosial budaya orang NTT. Untuk menulis beberapa cerpen dalam buku
ini saya melakukan beberapa riset kecil berupa wawancara terutama yang terkait
dengan tema sejarah, lingkungan dan orang-orang di Mollo, Timor, kampung
halaman saya. Cerpen Kanuku Leon
sendiri terinspirasi dari tokoh perempuan, pejuang lingkungan asal Mollo, mama Aleta Baun, yang tahun ini meraih Goldman
Prize.
cover Kanuku Leon designed by Gerald Louis Fori |
Beberapa tahun ini saya dan teman-teman komunitas di Kupang telah berupaya menerbitkan buku puisi, cerpen dan jurnal sastra kami lewat jalur indie. Namun seperti yang juga dihadapi teman-teman penulis pemula dari
NTT, saya pun mengalami kendala dana, karena jika melalui jalur indie maka saya
harus menyiapkan dananya sendiri lalu mendistribusikannya juga secara indie. Sebenarnya ada begitu banyak naskah buku cerpen dan puisi bagus-bagus dari orang-orang muda NTT (saya percaya itu!) yang tersendat untuk diterbitkan karena berbagai alasan, misalnya sulitnya akses ke penerbit mayor (karena penerbit mayor banyak mengikuti selera pasar?) dan alasan kedua karena jika diterbitkan indie maka si penulis harus punya modal sendiri. Padahl di sisi lain, ada tanggungjawab juga untuk mengenalkan karya sastra dan seni anak-anak muda NTT untuk kalangan sendiri. Sehingga diharapkan dampaknya akan besar, baik bagi perkembangan sastra dan seni itu sendiri, bagi pengembangan minat baca di kalangan pelajar dan lebih dari, kita bisa belajar untuk saling mendukung dan mengapresiasi.
Akhirnya saya menemukan ide untuk meloloskan
naskah Kanuku Leon untuk dicetak
dengan ide crowd-funding. Rencananya, Buku yang sudah tercetak 50% akan
dihibahkan ke perpustakaan SMA yang ada di NTT dan 50% lainnya akan saya jual
dengan harga yang terjangkau (lebih murah dari harga buku sastra sejenis di
toko buku). Sasaran penjualan saya adalah para pelajar dan mahasiswa atau para
pembaca sastra pemula yang ada di NTT. Mungkin dengan cara ini, saya turut juga
mendukung orang muda NTT untuk gemar membaca dan mendorong semakin banyak lagi
orang muda NTT untuk berkarya serta mengapresiasi penulis dari daerah sendiri.
Sebab saya percaya nantinya akan ada lebih banyak lagi buku sastra dari
orang-orang muda NTT yang akan diterbitkan dengan mudah dan mendapat dukungan
dari banyak pihak. Kanuku Leon yang
diterbitkan dengan sistem crowd-funding
ini mungkin juga akan menjadi jembatan bagi proyek berikutnya yakni buku antologi
cerpen dari para cerpenis TTS yang juga sedang dalam proses kurasi.
Oya, para donatur (baik perorangan, lembaga
pemerintah maupun non pemerintah) akan mendapat kontraprestasi dengan
terteranya nama mereka atau lembaga mereka dalam buku tersebut.
Maka dari gambaran saya di atas, saya ingin
sekali meminta bantuan Anda sekalian, mungkin bisa membantu menghubungkan saya
ke pihak tertentu yang mungkin bisa mendukung ide saya ini. Saya sudah
menyiapkan proposalnya juga jika memang saya harus mengirimkan sebuah proposal.
Mungkin sekian gambaran dari saya. Terima
kasih kaka-kaka dong, sudah membaca. Saya tunggu respon dan bantuannya. Salam.
Berminat?
Christian
Dicky Senda
HP. 081338037075
e-mail: dickysenda@gmail.com
www.naked-timor.blogspot.come-mail: dickysenda@gmail.com
salam budaya...
Keren kaka, betul2 jadi motivsi besar buat katg yang lagi belajar :)
BalasHapus