Jumat, 28 Juni 2013

Jejak Langkah Katong di MIWF 2103

Gallery foto #MIWF2013 
 
 Untuk pertama kalinya datang ke Makassar atau Sulawesi pada umumnya. Kota yang sangat ramai. Eh bandaranya juga megah dan keren untuk wilayah Indonesia Timur. Di bandara ketemulah saya dengan kak Olin Monteiro (dulu saya mengenal karya sastra beliau di Jurnal Perempuan) dan mbak Okky Madasari (penulis novel Maryam).

 Di malam opening ceremony #MIWF2013 yang berpusat di kompleks Fort Rotterdam, nampak mas M. Aan Mansyur sastrawan muda yang paling bersinar dari Indonesia Timur (saya rasa begitu) menjadi MC. Sesuai nama akun twitternya @hurufkcil, sosok beliau memang kecil namun ketika ngobrol dengannya, nampak sekali bahwa beliau sudah melakukn banyak hal, banyak pemikiran, banyak ide-gagasan dan banyak perbuatan khususnya dalam menulis karya sastra.

 Ini adalah mbak Lilly Yulianti Farid, sosok dibalik lahirnya event Makassar International Writers Festival, yang kali ini memasuki tahun ke-3. Malam itu beliau memberikan beberapa pesan yang kaya makna. MIWF digagas sebagai gerakan untuk mengajak semua orang Makassar untuk pulang kampung, berbuat sesuatu untuk kotanya, dalam hal ini lewat jalan kebudayaan. MIWF yang kini menjadi event sastra terbesar di kawasan Indonesia Timur, rasanya bukan semua mimpi belaka, namun di tahun ke-3 ini semakin menunjukkan eksistensinya. Luar biasa.
 Name tag saya, sebagai salah satu dalam daftar writers and participant di MIWF 2013

 Kondisi salah satu auditorium di kampus Fakultas Ilmu Budaya Univ. Hasanudin Makassar. Btw, kampus Unhas keren ah. Hijau dan luas. Saya teringat UGM, namun punya Unhas, jauh lebih luas dan hijau jaya raya!
Nampak setelah Sapardi Djoko Damono memberikan kuliah umumnya tentang "My City My Literature', saya, Romo Amanche, Mario Lawi dan Jamil Massa (Gorontalo) berkesempatan hadir dan mendapat banyak ilmu luar biasa dari seorang Sapardi.
 Mario F Lawi dan Amanche Frank Oe Ninu, dua penulis asal Kpang sedang mengapit Luka Lesson, seorang penyair dan penyanyi asal Melbourne, keturunan Yunani, yang secara khusus diundang oleh MIWF tahun ini untuk memberikan workshop Sing Your Poetry bersama Okka Barokka dan Kelly Lee Hickey.
Luka adalah seorang penyair sekaligus performer yang baik. Ia bisa membacakan puisi dengan segala teknik kadang seperti sedang mengobrol, kadang sambil bernyanyi, sambil ngerap, pokoknya seru.

 Ini adalah toko buku dadakan yang diadakan di bawah gedung Chapel (Room 1) Fort Rotterdam. Menjual segala macam buku dari penulis yang terlibat di MIWF, buku dari sponsor, ataupun aneka cinderamata resmi dari MIWF dan Rumata'

 Kak Olin Monteiro, dkk sedang istirahat makan siang di dalam kompleks Fort Roterdam yang nampak bersih dan terawat.
 Ini dia gedung Chapel (disebut demikian karena dulunya adalah gereja) kini dijadikan sebagai tempat kegiatan seni dan kebudayaan.

 Makassar International Writers Festival 2013, 25-29 Juni 2013...



 Enam penulis asal Indonesia Timur yang terpilih, dari kiri Christian Dicky Senda (Kupang), Amanche Frank Oe Ninu (Kupang), Jamil Massa (Gorontalo), Muhary Wahyu Nurba (Makassar), Mario F Lawi (Kupang) dan Mariati Atkah (Makassar).
Foto ini diambil ketika sedang berdiskusi di Indonesia Program: Literature From Eastern Indonesia.

Sebuah kehormatan sebab pada sesi 6 penulis asal Indonesia Timur ini dihadiri pula oleh beberapa penulis senior, nampak dalam gambar, yang duduk paling depan adalah Wendy Miller, seorang penulis dan pendongeng, pernah tinggal di Kupang dan bisa berbahasa Indonesia. Asalnya dari Australia. Lalu ada Josephine Chia penulis asli Singapura namun telah menjadi warga negara Inggris (berbaju biru), lalu ada mas Agustinus Wibowo (memegang kamera), yang bukunya Titik Nol sedang best seller. Sosok yang sangat ramah dan terbuka. Dan yang paling belakang ada mbak Okky Madasari (berbaju putih), penulis buku Maryam dan Entrok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...