#MudaersNTTMenulis
seperti biasanya
pesta pora hanya mampu berkecamuk di dada
dan sekumpumpulan sel picik julur menjulur
tanpa ada yang saling tahu
mengapa kesunyian di antara mereka tercipta
dan mengapa
ada saling membunuh nama
lewat penerawangan fikiran
berlapis senyum kecut
dan entah mengapa
di tikungan berikutnya
malaikat penjemput nyawa
seolah kawan paling setia
menunggu
kawan penawar setiap jilatan lidah-lidah beludak
Kupang, November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...