Senin, 10 Oktober 2011

Kami Menyebutnya Mollo



 : untuk orang-orang Mollo, pengelana Bumi...



Kami menyebutnya Mollo

Kuning
Ibu tanah
Ibu langit
Ibu batu
Dari para gunung
Ibu hutan
Dari para mata air

Kami menyebutnya ‘molfa-mate’
Yang menguning amat sangat dari sudut mata Netpala
Kami menyebutnya ‘na molok’
Yang berbicara dari mulut anak manusia dari Bes’ana kepada anseko
Kami menyebutnya ‘noin mollo’ koin kuning dari puncaknya
Yang dipercaya lidah-lidah orang Laob
Kami menyebutnya mollo
Cahaya yang menyuruk dari bawah kaki langit, dari sudut mata Fatumnutu
Kami menyebutnya ‘oik mollo’ dari mulut para bijak Nefokoko
Kami menyebutnya ibu
Si betina yang dihadiahkan usif Neno
Jutaan tahun lampau
Ketika separuh lebih bumi sedang kawin dengan lautan
Di dasar atau yang disebut juga yang mahatinggi
Larut lalu tercerai meninggalkan banyak perigi
Dan anak manusia yang muncul dari pecahan koral sepi
Bersama tunas-tunas hadiah bernama Ampupu



Kami menyebutnya Mollo
Ibu kuning berwajah semu senja
Yang indahnya adalah kawanan angin sepoi-sepoi menciptakan gugusan
Mega kuning emas ungu merah jambu menjadi banyak cerita tentang
Kesetiaan kasihNya

Bolaplelo, Kilometer 12 Kapan-SoE, Oktober 2011
Gambar: Gunung Mollo, Kec. Mollo Utara, Kab. Timor Tengah Selatan
*anseko: musang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...