: untuk orang-orang Mollo, pengelana Bumi...
Kami menyebutnya Mollo
Kuning
Ibu tanah
Ibu langit
Ibu batu
Dari para gunung
Ibu hutan
Dari para mata air
Kami menyebutnya ‘molfa-mate’
Yang menguning amat sangat dari
sudut mata Netpala
Kami menyebutnya ‘na molok’
Yang berbicara dari mulut anak manusia dari
Bes’ana kepada anseko
Kami menyebutnya ‘noin mollo’ koin kuning dari puncaknya
Yang dipercaya lidah-lidah orang Laob
Kami menyebutnya mollo
Cahaya yang menyuruk dari bawah kaki
langit, dari sudut mata Fatumnutu
Kami menyebutnya ‘oik mollo’ dari mulut para bijak Nefokoko
Kami menyebutnya ibu
Si betina yang dihadiahkan usif Neno
Jutaan tahun lampau
Ketika separuh lebih bumi sedang kawin dengan
lautan
Di dasar atau yang disebut juga yang
mahatinggi
Larut lalu tercerai meninggalkan banyak perigi
Dan anak manusia yang muncul dari pecahan
koral sepi
Bersama tunas-tunas hadiah bernama Ampupu
Kami menyebutnya Mollo
Ibu kuning berwajah semu senja
Yang indahnya adalah kawanan angin sepoi-sepoi
menciptakan gugusan
Mega kuning emas ungu merah jambu menjadi
banyak cerita tentang
Kesetiaan kasihNya
Bolaplelo,
Kilometer 12 Kapan-SoE, Oktober 2011
Gambar:
Gunung Mollo, Kec. Mollo Utara, Kab. Timor Tengah Selatan
*anseko: musang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...