disebuah sudut yg ramai, dekat dgn sbuah cermin ditemani cola dan 2 potong pizza...spt dlm sbuah sidang besar.
nyatanya cermin ini cukup besar juga...sama bersarnya dengan kejelianku mengawasi seluruh sudut tempat ini. ramai sekali...
semuanya menarik mataku. seperti, 'heii...kami sibuk memakan apapun yang kami mau...lihatlah kami'. seperti halnya dua makhluk mungil didepanku ini, bocah lelaki yang sibuk dengan es krimnya. sedangkan saudarinya sibuk mengaduk-aduk isi mangkok tanpa sekali mencecapnya. sungguh, cermin disudut ini membuatku leluasa mengamati siapapun, termasuk diriku yang kusut. kusut. aku mendekati wajahku ke cermin. 'sepasang mata yang kian cekung, siapa dirimu?'
galeria, 26-2-11, 19.31 wib
bagaimana aku harus mempersiapkan hatiku untuk mencerna pesan-pesan terselubung semesta raya. kotak chating seperti memendarkan cahaya khasnya. sebuah pesan dari seoang yg kukenal sebagai pujangga muda.
ahh maaf jika aku kelewat ngawur menggambarkan suasana dissini, mungkin juga karena aku sedang kacau. tapi itulah situasinya. seperti eskalator yang sibuk naik turun, aku ingin menangkap yg diselubungkan Dia dibalik sana...kerlingan mata yg berbuah ribuan tanda tanya
termasuk bahwa, aku adalah setitip kecil yg katanya bukan apa-apa, tapi aku punya tugas lain menciptakan titik kecil lainnya supaya yg lain menjadi apa adanya sebagaimana seharusnya ia ada..biarkan saja.
semua manusia mungkin begitu, makanya ia ingin mencapai puncak keeksisan. tapi apa lacur, kita saja yg sering teledor lagi ceroboh...tanda di luar sana seabrek...tapi lebih gila lagi kalau kita tak punya hati..(atau punya tp tumpul menembus biji mata tapi selalu sia-sia belaka menjadi putih, berpendar dan gak menjadi sesuatu apapun...
aku seperti ingin berada di sebuah sudut sepi di bawah bangunan tua merah menyala. cappucino yang terasa agak sepat dan koran pagi yang kugulung, entahlah. mungkin itu di Hamburg....
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...