tindakan anarkis yang mengatasnamakan agama (yang lebih spesifik lagi bahkan mengatasnamakan 'tuhan') dengan berbagai tujuan tentu bukan sesuatu perilaku yang terpuji. di banten, di temanggung atau di sebuah pondok pesantren di jawa timur, bagi sama sama memprihatinkan. bahkan peristiwa temanggung bersamaan pula dengan pengresmian sebuah gong simbol perdamaian di Kupang. adakah kita cukup punya banyak simbol berdiri megah di tengah kota, tapi disisi lain sesama manusia yang kebetulan berbeda keyakinan, aliran, ras, kulit, suku, dll bahkan lebih mampu berbuat dari sekedar anarkis memukul, membakar atau melempar, tapi bahkan membunuh!
semua tentu akan mengingat ungkapan singkat khas dari seorang Gus Dur, 'Tuhan kok dibela?'
sepenuhnya saya sangat sepakat. terlepas bahwa mungkin saya melihat dengan kacamata berbeda. bagi saya, Tuhan itu maha segala atau super duper lemah sih? Dia pencipta, Dia penyelenggara hidup, dia penentu hidup, Dia sumber penghidupan, kekuatan dan berkah. Dia maha murah, maha segala deh...artinya apapun bisa dilakukan Tuhan kan? saya tak mau membela Tuhan! saya mau membuatNya senang, saya mau membuat diri saya seperti yang Dia kehendaki: berbuat kasih, damai sejahtera, pengampunan, bersyukur dan berbagi. taat dan saling tolong menolong, gak angkuh dan sombong. rendah hati. sabar. saya rasa itu yang dibutuhkan Tuhan dari kita manusia. bukannya membela Dia. kalau membelanya dengan cara positif sih gak masalah, ini membelanya dengan kekerasan, kebencian, amarah, dengki, iri, bakar-bakar rumah ibadah orang, bunuh-bunuhan. woooi, kok picik banget sih pikirannya?
saya tentu bukan manusia yang sempurna. tapi saya mau mencoba untuk belajar membuatNya senang. hari demi hari. menjadi seperti yang Dia kehendaki. jika yang terjadi tindak anarkis, saya rasa di surga sana, Tuhan menangis, sedih, karena manusia terlampau sok-sokan, merasa super dan kuat, lantas berhak untuk menindas siapapun yang berbeda dengannya.
Puji Tuhan, sampai detik ini saya rasa Tuhan tak butuh dibela dengan anarkis. Tuhan butuh dipuja dengan damai sejahtera dan kasih. tapi lebih dari itu. Tuhan sendiri mengajarkan untuk saya dan anda tabah lagi kuat jika berhadapan dengan orang2 picik seperti itu. tetap tenang dalam damai dan kasihNya. jangan ikutan membenci apalagi membalas keburukannya. kebaikan hendaknya dibalas dengan kebaikan, pun demikiannya dengan keburukan, hati yang lapang penuh kasih akan membalasnya dengan sejuta damai sejahtera dan pengampunan. hidup cuma sekali, lalu mati. bahkan mati tanpa tahu kapan waktunya, so bebuat kasih dan damai adalah yang paling benar. apapun kulit anda, ras anda, suku anda, agama anda, aliran kepercayaan anda, siapapun anda, siapapun tuhan, nabi dan sosok yang anda puja, yang paling benar dari segalanya adalah damai sejahtera, kasih dan pengampunan. tanpa merasa mampu atau perfek, setiap detik saya mencoba dan mencoba berubah seperti Dia...
![]() |
www.tribunnews.com |
puji Tuhan. untuk karunia hati yang lapang dan bersih...meski sedih melihat tubuh Tuhan saya berantakan di lantai Gereja...di hati saya, Dia tetaplah yang paling kokoh, tak tersentuh tangan jahil siapapun
salam perdamaian....
siapapun anda, kita adalah saudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...