Rabu, 17 November 2010

Cerita Tentang Mangan, Ular Naga Berkepala Manusia, dan Musim Kelaparan di TTS

Sebagain masyarakat TTS lagi heboh dengan sebuah video aneh. Ini bukan video mesum ala personel band kenamaan itu atau video lipsinc shinta-jojo. Ini video aneh berserta isu yg menyertainya. Konon katanya (krn saya pun dr awal gak terlalu mempercayai berita ini) dalam sebuah penggalian batu mangan yang kini lagi gencar digalakkan di kabupaten TTS. Yah, telah beredar sebuah video amatiran dengan gambar yang gak begitu jelas, menggambarkan bahwa telah ditemukan seekor ular naga berkepa manusia, bisa bicara pula, ditemukan saat proses penambangan batu mangan sedang berlangsung. Konon lagi, ular ini bisa ngomong. Ada sebuah pesan penting dari si ular: penambangan ini akan menyebabkan hujan selama empat tahun tanpa henti, lalu kemarau empat tahun tanpa yang akan menyebabkan kelaparan hingga 8 tahun kedepan! Ini jika penambangan mangan di TTS masih dilakukan.

Pertama, secara pribadi saya juga tidak begitu merespons positif dengan keberadaan penambangan mangan ini. Sudah lumrah jika hal semacam ini gak banyak hal positif yang bisa diterima rakyat. Selalu yang untung pihak pengusaha dan banyak komisi untuk orang-orang pemerintahan. Bayangkan jika ada penetapan harga jual dari raykat yang begitu murah, lebih murah dari sepotong pisang goreng untuk per kilo mangannya. Pihak pemda sendiri sampai sekarang belum mampu memformulasikan perda terkait harga dan proses-proses penambangan lainnya yg bisa melindungi hak rakyat TTS sebagai bagian dari ‘berkah’ ini. Oke, kita gak boleh lupa sama konstitusi terkait, pasal 33 UUD 45, kekayaan alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan utk kemakmuran rakyat banyak. Meski pada prakteknya, pemerintah pun tak berdaya menguasai dan mengelola kekayaan ini, apalagi mempergunakannya utk kemakmuran rakyat banyak. Faktanya, di TTS ada beberapa perusahaan plus perang harga dan monopoli ‘dagangnya’. Bahkan ada sekelompok masy yg mengusahakan secara mandiri pengelolaan tambangnya. Ini ilegal tentunya dan lebih dari itu, dengan alat-alat yg sederhana ini akan tidak bisa dipertanggungjawabkan selain menyalahi pasal 33 UUD 45 tadi (lagi-lagi krn pemda lamban atau krn memang gak siap-gak nyangka krn daerahnya kaya mangan!). Belum lagi tentang dampak lingkungan dr penambangan ilegal ini krn secara legal pun kadang masih kurang dipatuhi pihak perusahaan, meski ada perdanya sekalipun!. Saya rasa jika masyarakat siap (dengan SDMnya baik untuk tenaga kerja primer atau sekunder, toh akan mengurangi pengangguran daerah), pemdanya pun siap (saya mendengar bahwa pemda seperti kebakaran jenggot atau malah dengan sistem kebut semalam utk menggodok perda terkait tambang mangan ini. Sama sekali gak siap! Ini bahaya untuk sebuah daerah di era otonomi). Belum lagi isi dari perda itu sendiri, bijaksana untuk semua pihak atau malah cenderung berat sebelah? Itu dampak langsung bagi manusianya, bagi lingkungan? Jangan sampai deh TTS akan bentol-bentol lingkungannya, bekas tambang disana-sini tak terurus pasca tambang.

Nah, kerisauan saya ini yg mungkin menjadi dasar orang-orang tertentu utk menyebarkan isu naga berkepala manusia plus pesan ‘dahsyatnya’. Ho ho ho…saya kok jadi penasaran ide dari penyebar cerita yang tak lebih dari mitos krn pada kenyantaanya semakin isu ini berhembus kencang kok si naga itu makin gak kelihatan batang idungnya (kan berkepala manusia ckcckck) malah makin kabur aja wajahnya di video yg beredar. Saya agak lucu dengan ‘konsep’ naga berkepala manusianya, tp saya setuju dengan pesan terkait bahaya/dampak buruk dari proses penambangan yg pemda dan masyarakatnya gak siap. Ujung-ujungnya hanya jadi alat untuk dibodohi orang yg kuat (kuat kekuasaan dan modal tentunya). Apapun cara atau jalan yg dipakai tentunya punya niat yg bagus.

Entah kapan pemda TTS siap dan bisa bijaksana dlm membuat regulasi, masyarakat pun siap dengan SDMnya, sehingga gak mudah ditipu orang luar. Dengan demikian TTS bisa maju dengan SDM dan SDA yang dimilikinya. Apalagi jika pemdanya bersih dan jujur bekerja…


Mollo Utara, 16 November 2010
(untuk gerakan MUDAers NTT MENULIS)

2 komentar:

  1. soal mangan ??? itu bukan berkah buat banyak rakyat menurut bta, sekarang b tanya sa, berapa banyak perusahaan tambang yang ada di indonesia ini yang perduli terhadap lingkungan ??
    .
    apalagi yang bhu katakan tadi klo semuanya serba tergesa2, rakyat juga yang mau dan gampang untuk dimanipulasi, sungguh sangat amat ironis, kita jadi BUDAK di tanah sendiri, bukan krn orang2 native yang bekerja disana, tapi lebih kepada penghargaan ( HARGA ) mangan yang terlalu amat kecil, dan herannya penduduk disana mau untuk bekerja dan menjadi budak bagi yang punya MODAL
    .
    alasan apa ?
    karena tutntutan hidup ??
    ayooo lha...
    hasil bertanam kangkung dan kol saja lebih besar pendapatannya daripada memilih batu hitam itu
    .
    mengharapkan pemerintah ???
    hahahaha, mimpi ???
    di NTT bukan rahasia lagi kalau korupsi sudah menjadi hal wajar di jajaran pemerintahan, apa yang mau diharapkan ??
    .
    satu2nya harapan justru hadir oleh akademis2 di NTT, ini yang harus didukung
    kalau ada kekuatan pasti bisa menekan
    .
    kasian bapa,ibu, sodara2 dong, mau jadi apa ktong nanti ?
    .
    b teringat tulisannya Prof.Kebamoto tentang pertambangan di indonesia, asli b langsung Hope Less, krn smua sudah saking terstrukturnya dan berakar daging.
    .
    besok2 bencana bukan akan datang, tapi b jamin AKAN TERUS DATANG, kalau persoalan pertambangan ini di biarkan melayang, krn bagi pengusaha mengeluarkan modal sekecil2nya untuk dapat untung sebesar2nya
    .
    ada sebab pasti ada akibat, jd jangan tanya kenapa kalau besok2 longsor, banjir, kekeringan, kelaparan, dll datang, tapi SADARlah
    .
    uang bukan jamannya lagi sekarang, orang2 di eropa su berbondong2 menukarkan dia pung doi dong ke Emas, Perak n Properti
    Besok2 uang snd ada artinya lai, yang paling langka nanti adalah makanan, orang punya banyak uang tapi dong mau beli makan snd ada toko yang buka, uang snd ada harganya lai, cepat ato lambat itu akan datang ju
    .
    mau contoh, gampang, ktong tgu sa sedikit lai klo pemerintah su snd bisa subsidi bahan bakar lai krn lilitan hutang n permasalahan global ( sm ky krisis moneter kmrn )
    .
    asli ktong yang miskin ini akan sengsara dobel2 ;p
    .
    sori bro klo b pung comment talalu panjang n agak snd nyambung, tp b cm mau hubungkan ini ke link2 yg mungkin akan terjadi
    Thax

    BalasHapus

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...