Sabtu, 03 April 2010

Tentang 'Terberi, 'Memberi' dan 'Diberi'

Tentang ‘Diberi’ dan ‘Memberi’

Dalam sebuah perbincangan diantara psikolog dan seorang partner kerja baru, bos saya mengeluhkan adanya indikasi anak buah yang bekerja tidak total, masih cenderung hitung-hitungan untuk berkontribusi-memberikan tenaganya, idenya, bakatnya, komepetensinya. Disisi lain, sebenarnya bisa atau ada tipe orang yang jika berbicara pekerjaan, gak tanggung-tanggung, bisa total memberikan apa yang dia punya. Bagi saya, ini soal dedikasi, soal pengabdian, soal totalitas, soal kejujuran bekerja, soal kesediaan diri untuk menyatu dengan pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Sulit, emang iya. Tapi akan bisa jika kita mau berusaha, mau mencoba. Saya sudah berani bicarakan ini, karena sedikit, perlahan, sudah saya coba lakukan, dan sedikit demi sedikit buktinya sudah bisa saya rasakan.


Dulu saya adalah seorang yang paling egois dan penganut paham EGP yang keras kepalanya ampun deh. Tapi bisa kok perlahan sudah ada perubahan. Hal ini jelas berpengaruh terhadap dunia pekerjaan saya, dimana saya mulai bisa dan harus mulai untuk mengembangkan semangat pengabdian untuk diri lain diluar diri saya, orang lain maksdunya. Ini soal pelayanan kepada sesama juga. Mau membantu dengan tulus. Dan terkait dengan totalitas, yang dimaksud bos saya adalah, ‘kalau Anda punya 5, kenapa hanya memberikan cuma 1 atau 2 saja? Mana 3 atau 4 lainnya? Ini jelas ada hubungannya dengan egosentris, sikap melayani-memberi secara ikhlas, dan melaukan semuanya dengan total, gak setengah-setengahnya.


Tentang memberi hanya satu saja atau kelima-limanya, kakak saya pernah meluis e-mail kepada saya, ini yang selalu saya ingat, ‘kamu punya bakat, punya banyak potensi, artinya, Tuhan sudah memberi kepada kamu talenta yang banyak. Dan siapa yang mendapat talenta yang banyak, akan dituntut banyak pula darinya. Artinya jika saya mendapatkan 5 talenta, maka yang dituntut dari saya adalah 5 juga, tidak 1, tidak 2. begitupun jika anda punya 10 talenta maka dari anda juga akan dituntut untuk memberikan 10-nya juga untuk orang lain. Jelas ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin menantang kita, apakah kita bisa dan mau berbagi apa yag kita miliki, kelebihan kita untuk orang lain yang berkekurangan dan benar-benar membutuhkan bantuan kita. Bisa jadi Tuhan ingin memberikan berkah untuk orang lain melalui diri kita.

Jogja, 2 April 2010

2 komentar:

  1. Klo menurut sy ada satu lagi yang sangat mepengaruhi dedikasi,loyalitas,dan kerja keras yaitu motivasi. Kalau suatu pekerjaan dilakukan dengan motivasi yang benar, ada rasa cinta, ada dorongan nurani, pasti dedikasi, loyalitas, dan semangat kerja keras akan hadir dengan sendirinya,. Kalau motivasinya kurang jelas, atau mungkin terpaksa, maka dijamin dedikasi,loyalitas, dan semangat akan sulit dipertahankan,..

    BalasHapus
  2. thanks ama...iya motivasi penting banget...mendasari dan menggerakan setiap sikap, persepsi atau tindakan seseorang....thanks ama

    BalasHapus

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...