Rabu, 18 November 2009

MUI, 2012, CRISTMAS CAROL DAN KEISENGAN BELAKA SAYA....

Hujan benar-benar sudah mengepung Jogja...ahh jadi malas ngapa-ngapai. Mau ke kampus malas. hujan. belum ada payung. harus asistenin bu psikolog konseling hingga malam. mau nonton sih mau. nonton bioskop. nonton 2012 yang bikin MUI salting. Tingkah yang salah. tidak berdasar. tidak esensial. atau pengen nonton Christmas Carol aja saking antrean 2012 puanjaaaangnya puol!!!

Ngomong2 soal 2012, heran deh sama MUI. Makin hari kinerja mereka makin gak jelas. Lha mereka itu digaji pemerintah lho lewat departemen agama, tapi apa prestasi mereka? Coba saja kita lihat hal2 prinsipil dari kehidupan masyarakat banyak, seperti kesejahteraan rakyat, apa diperjuangkan MUI? soal kemiskinan, soal ketidakadilan sosial, hingga soal yang belakangan ini lagi hot-hotnya, mafia perailan dan KKN, apa suara MUI? Mana fatwa yang diterbitkan?

Fatwa ilm 2012 sama saja bilang kalau penonton di Indonesia itu pada guoblooookkk semua! Iyah saking goblok jadi nntar mudah dicuci otaknya sama film ini (dan kalau yang cuci otak itu Nurin M Top dkk kok diaaaaammm aja????) trus pada percaya, pada melupakan Tuhan (apa yah?)! padahal jelas2 ini ilm fiksi.


Ada kekeliruan lain, 2012 yang tahu persis dan sudah menonton (kayak saya yang belum menonton tp sudah baca resensi, nonton trailer, dsb, jelas bahwa 2012 bukan FILM TENTANG HARI KIAMAT! karena, satu, ada banyak orang yang selamat dari bencana tersebut. Yah, 2012 hanya film tentang sebuah bencana besar, yang mirip kisah NABI NUH, dan sama sekali tidak menceritakan peristiwa itu membunuh habis manusia di muka bumi. Artinya yang goblok yah yang belum nonton filmnya sudah pada berkomentar miring, yah MUI itu! Mending kalau sudah nonton baru bereaksi. Heran.

Ahh daripada capek-capek mikirin yang tak penting, ntar saya jadi tak beda dengan MUI! terlalu remeh temeh dalam bersikap dan menghabiskan ennergi untuk sesuatu yang gak esensial. Apa mau jika saking banyaknya kasus semacam ini trus kita, Bangsa kita, Masyarakat kita dicap sama orang-orang luar sebagai 'yang gak penting dipikirin, malah yang penting-penting dibiarin' atau mungkinkah mental kita sudah demikian?

Saking pengen nonton 2012, saya bahkan harus rela berjam-jam ngantri, dan itu bukan keputusan bijak saya, pikir saya kemarin saat iseng sidak ke 2 studio jaringan 21, penuh sesak, bejubel antriannya, tiket sold out! Gillaaa.

Eh, berunutng hari ini Christmas Carol sudah main juga, paling gak situasinya tidak seramai 2012 dan saya bahkan masih bisa mendapatkan tiket di 5 menit sebelum jadwal film tayang. Saya bahkan sudah berharap jika CC bisa menbgibati rasa rindu saya akan suasana Natal bareng keluarga di Timor sana...nantinya...semoga saja terlaksana.


Apa yang saya tulis ini mungkin hanya sebagai sebuah keisengan belaka...tapi mungkinkah semua yang saya tulis ini akan menjadi penting?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...