Kamis, 05 Maret 2009

Perseteruan Tiga Hati

tadi pagi kau bilang kau akan tidur dengan pacarmu
yang kedua kali. katamu itu menyenangkan dirimu
kau bahkan dengan bangga bilang padaku detil demi detil persenggamaanmu
sampai aku mual mendengarnya. aku hanya benci kenapa
kau baru tidur dengannya sekali? bukankah yang dia butuh hanya
uangnya bukan cintanya? nafsu bukan kehormatan? mana ada kehormatan
saat telanjang berdua membelah hari? (kecuali antara kau dan aku)
dia selalu punya nafsu yang
melingkar di kepala. aku bahkan kini sedang berencana membunuh
cintamu padanya, anggap saja ini totalitas dari kecemburuanku.
sudah kubilang aku muak mendengar ceritamu soal dia.
aku bahkan ingin membekap mulutmu dan mencium sejuta birahi
di dirimu agar kau jatuh cinta denganku, bukan dengan nafsu dia yang melingkar.
tolong, jangan cerita lagi tentang pengalaman tidurmu dengannya.
apa sudah kau bilang padanya bahwa kita sudah menggunjingkan nafsu birahi
di atas tempat tidur untuk beberapa kali. aku bahkan lebih berani jika kau hamil
ketimbang pacarmu itu. bukankah dia lebih menginginkan uangmu dan nafsumu?
aku tidak. aku membutuhkan cinta dan tenagamu buat kehidupan karena kau terang
kau garam, kau pelangi, kau pagi, kau air, kau mentari tapi kau bukan api
kau bahkan kuda betina yang akan kupersembahkan bagi keabadian dewa tanah
aku bahkan akan menikahimu dan tulang belulangmu, demi keajaiban yang panjang
kau bahkan belum tahu bahwa dirimu adalah keajaiban, kau hanya tahu bahwa kau
membutuhkan seribu lakilaki pemuas nafsumu, bukan jiwamu.
tolong batalkan saja rencanamu untuk tidur dengan lelakimu itu
gantikan dia denganku saja. jika ya kirimkan pesan pendekmu ke ponselku
jangan lamalama, aku mau memakai kuatmu untuk mengikat hujan
lembar keringatmu untuk optimisme, bayanganmu untuk citacita
gelinjangmu untuk keabadian manusia. aku mau tidur dengan keajaibanmu
(aku bahkan selalu merasakan kau terus perawan setiap saat - kau masih berdarah sayang!)
aku mau mengakhiri perseteruan kita, dengan membunuh hatinya darimu


Bumijo Lor, 1215 Jogjakarta – 4/3/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...