Sabtu, 27 Desember 2008

Cara Megawati Sukarnoputri Meluruskan Catatan Sejarah


Saya barusan menonton acara Kick Andy bagian dua (habis) dengan bintang tamu ibu Megawati Sukarnoputri yang membuat saya terkesan tiada tara karena ketidaktahuan saya selama ini akan sosok mantan Presiden wanita pertama RI itu. Minggu lalu saya juga menonton dan sudah mulai terkesan. Saya kira hebat bukan saja untuk ibu Mega tetapi juga buat Kick Andy yang selalu membuat gebrakan dengan menampilkan hal-hal yang inspiratif dan dua minggu ini ibu Megawati sudah begitu banyak menginspirasi saya pribadi. Sangat informatif. Menonton dua episode ini ibarat saya sedang dalam napak tilas sejarah dan jujur soal sejarah Indonesia saya masih minim pengetahuannya. Benar kata beliau yang miris dengan catatan sejarah bangsa yang selama ini jelas-jelas banyak ‘dibelokkan’ demi kepentingan politik dan kekuasaan seorang atau sekelompok orang saja, lantas mengorbankan orang lain serta nasib Bangsa ini secara keseluruhan.
Soal ini saya sudah tahu sejak lama, saat itu saya SD kelas 6, saat pemerintahan Soeharto baru saja runtuh setahun. Seingat saya karena situasi politik yang sedang hangat-hangatnya banyak sekali Koran, majalah atau buku-buku berbau politik di rumah (punya Ayah saya), dan saya pun sudah ikut membacanya. Kira-kira ini awalnya saya tertarik dengan hal-hal berbau politik praktis. Saya tahu bahwa maksud kalimat ibu Mega adalah soal catatan sejarah yang puluhan tahun selama masa Orde Baru memang sengaja dibuat ‘kabur’ atau ‘dibelokkan’.
Ada banyak hal yang ternyata baru saya tahu, misalnya soal mengapa ijazah Megawati hanya sampai SMA saja (meskipun beliau sudah pernah kuliah di psikologi UI dan pertanian Unpad), lagi-lagi ini soal politik pada masa itu, karena kebetulan bung Karno baru saja lengser dan nyatanya memang ada perlakuan yang tidak wajar terhadap keluarga bung Karno, membatasi hak warga negaranya dalam berbagai hal termasuk dalam bersekolah. Sebuah pelanggaran HAM yang sangat tragis sudah terjadi pada bangsa ini. Juga soal status ‘tahanan’ bung Karno yang tidak jelas itu serta soal perlakuan-perlakuan tak sepantasnya yang harus diterima mereka sekeluarga. Saya kira soal negatif pun tetap ini adalah bagian dari sejarah yang mestinya diketahui masyarakat, dan Kick Andy sudah membantu itu.
Menarik memang menyaksikan 2 episode tayangan ‘spesial’ Megawati. Disini Mega benar-benar menunjukan siapa dia sebenarnya dengan kelebihan dan kekurangannya, minimal buat saya pribadi. Itulah mengapa saya terkesan dan mengapa kemudian ibu Mega menjawab pertanyaan atas keraguan saya selama ini, ‘dalam politik ada dua macam ‘serangan’ lawan, karena faktor ‘tidak tahu’ (contohnya saya) dan ‘tahu, tapi sengaja melakukan’. Saya bukan lawan politik Mega, tetapi sebagai warga Negara yang punya hak berpolitik saya pernah menilai Mega secara sepihak karena memang saya TIDAK TAHU beliau. Inilah ‘penyakit’ manusia, cepat menilai orang lain tanpa mengecek atau mencari informasi terlebih dahulu agar tidak salah menilai.
Saya tertarik soal situasi politik saat itu yang secara sepihak membatasi Mega sebagai anak Sukarno dan Mega sebagai warga Negara yang punya hak untuk bersekolah. Jika kini masih ada lawan politik yang masih mempermasalahkan status pendidikan Mega berarti ia tergolong ‘tahu (karena sudah diberi tahu lewat Kick Andy) namun pura-pura tidak tahu’ dan ‘karena ia tak tahu sejarah’. Mengerikan sekaligus memalukan kalau tokoh politik tidak tahu sejarah masa lalu di Bangsa ini!
Kedua soal kegigihan dan semangat beliau yang katanya sudah ada sejak kecil yang sudah terbiasa mengkritik bapaknya sendiri. Ada yang menarik juga soal politik dan estetika, seni. Mungkin karena ia perempuan, anak bung karno yang juga terkenal sebagai tokoh politik yang melek seni, mempunyai darah Bali, dll. Benar bahwa politik perlu seni karena kalau tidak yang ada bisa ‘tonjok-tonjokkan’. Seni termasuk juga kemampuan mengelola emosi, mengolah rasa, berbesar hati, rendah hati,dll. Ini juga berkaitan dengan sikap untuk memaafkan orang yang sudah menyakiti keluarganya. Ada kata yang menarik hati saya ketika ditanya mengapa saat kematian Soeharto ia tidak datang melayat. Jawabnya ‘saya seperti berada di dua sisi, di satu sisi saya harus memaafkan orang yang sudah menyakiti hati keluarga saya juga menghormati jasa baiknya, namun disisi lain saya juga harus menghormati ‘nilai luhur’ keluarga atau simpatisan Bung Karno yang selama ini juga sudah terlecehkan.
Banyak rahasia yang ‘dibongkar’ dalam acara ini, yang belum banyak orang tahu, salah satunya soal telegraph yang ditunjukan Bung Karno ke Mega remaja dari sahabat baik ayahnya di luar negeri, bahwa dalam telegraph nama bung Karni termasuk dalam list dan nomor 1 daftar tokoh yang akan digulingkan. Ini juga secara jelas menjawab bahwa memang benar ada peran asing dalam menggulingkan bung Karno, karena kita tahu sepak terjang politik internasional bung Karno yang saya kira belum tertandingi siapapun. Dengan gerakan non blok, konfrensi asia afrika, dsb. Dan itu mengancam lawan yang ingin berperan sebagai yang ‘adidaya’. Saya bangga soal pidato Bung Karno di PBB yang disebut-sebut menginspirasi banyak Negara asia dan afrika untuk merdeka!
Yang lainnya adalah ketika hampir di akhir acara, Mega dengan emosionalnya mengungkapkan kegelisahannya akan kondisi ‘wanita indonesia’ jaman sekarang yang katanya belum percaya diri dengan ‘kewanitaan’ dan ‘keperempuanannya’.
Dia jelas boleh berbangga dengan prestasinya sebagai presiden wanita pertama Indonesia, namun dia sangat menyayangkan mengapa usahanya itu tidak didukung sesama wanita Indonesia sendiri. Dia bangga dan percaya diri sekaligus menyayangkan masih banyak wanita Indonesia yang belum percaya dengan diri mereka sendiri. Saya kira perempuan Indonesia harus belajar dari dia. Benar bahwa Mega bukanlah yang pertama, sudah ada ibunya Fatmawati, ada Kartini,dll namun kok masih saja kurang? Kemana perempuan Indonesia? Dengan miris Mega berdoa, apa mungkin 25 tahun lagi akan ada pemimpin wanita lagi? Dia berharap demikian namun miris karena perempuan Indonesia belum sadar dan belajar untuk berubah sejak sekarang, sehingga mungkin saja doa Mega baru terjawab 50 atau seratus tahun lagi? Jangan sampai.
Dari tanyangan ini saya bisa mengambil hikmah, memang banyak sekali catatan sejarah bangsa ini yang perlu diluruskan, yang kabur diterangkan lagi, karena memang kita tidak akan bisa terus-terusan hidup dalam kemunafikan dan kepura-peraan, ini juga demi masa depan, karena jika ada masalah namun kita tidak mengakui bahwa masalah itu ada (sama dengan tidak menyelesaikan masalah) maka kedepan kita akan dibayang-banyagi oleh masa lalu yang buram dan pasti setiap tindakan yang diambil pasti tidak akan jauh-jauh dari masalah yang belum terselesaikan, diluruskan atau diterangkan! Banyak hal yang memang mesti diketahui kaum muda sekarang.
Terima kasih buat Kick Andy yang sudah menyadarkan saya untuk tahu sejarah, sejelek apapun rupa sejarah itu toh ia tetaplah bagian dari perjalanan bangsa ini yang mesti disyukuri dan diambil hikmahnya. Dengan kelebihan dan kekurangan Megawati Sukarnoputri sudah menunjukan kepada saya kemampuan terbaiknya, maju terus ibu Mega, doa saya menyertai Anda. Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...