Rabu, 19 Agustus 2015

Sumba Art Gathering - Sumba Trail 2015

Tanggal 12-16 Agustus 2015 berlangsung even Sumba Art Gathering dan Sumba Trail kerjasama Peace Women Across the Globe dan Humba Ailulu. didukung beberapa komunitas, kampus, aktivis perempuan, budayawan Sumba, dan seniman seperti Ana Humba Community, STIE Kriswina, Dusun Flobamora, Elson Umbu Riada, Frans Hebi, Umbu Angga, Oppie Andaresta dan Nicolas Saputra. Ada sejumlah agenda seperti pemutaran film dengan isu-isu perempuan dan perdamaian, diskusi buku, pembacaan puisi, workshop cerpen, pentas seni dan kunjungan ke beberapa situs budaya di Sumba Timur. PWAG sebagai pengagas acara merasa perlu untuk membuat even seni budaya sebagai media untuk advokasi dan penyadaran publik akan isu-isu perempuan dan perdamaian. Bertumbuhnya komunitas seni budaya di kalangan anak muda NTT kemudian dilihat PWAG sebagai sebuah potensi hingga terbentuklah kerjasama ini. Ada harapan bahwa acara ini akan terus berlanjut. Direncanakan tahun depan Flores Art Gathering akan berlangsung di Ende dan Labuan Bajo.


penyair Sumba, Umbu Nababan

cerpenis Sumba, Diana Timoria

Musisi Sumba, Elson Umbu Riada dan Hanne Ara

penampilan dari Ana Humba Community asuhan Umbu Nababam

Diana Timoria, Umbu Angga (budayawan Sumba), Fransiska Eka dan Umbu Nababan


bersama Hanne Ara

Baca salah satu puisi Mario F Lawi di Sabana dekat Rindi

Kampung adat Rindi

Di rumah salah satu kerabat Umbu Angga. Yang ditutup kain merah itu jenazah salah satu kerabat yg bertahun-tahun belum dikuburkan

satunya dari Ende satunya dari Waingapu

di set film Pendekar Tongkat Emas

Fransiska Eka di kampung adat Prainatang


Mencoba naik kuda Sumba di Purukambera beach

farewell party dengan panitia Sumba Art Gathering di HMY Cafe. Pemiliknya suka sastra juga. 

Dengan Anaci, Eka dan Diana mengapit tiga cerpenis terbaik dalam workshop cerpen

Nocolas Saputra hadir di akhir workshop dan membaca sebuah cerpen untuk peserta

peserta workshop cerpen Sumba Art Gathering

peserta nobar dan diskusi film Masih Ada Asa

Diskusi buku puisi Isis dan Musim-Musim

DUSUN FLOBAMORA!

peserta diskusi buku puisi Isis dan Musim-Musim

bersama Arnold peserta workshop cerpen dari Waitabula dan Riris, guru SM3T yang juga bergiat di Humba Ailulu


istirahat makan siang dalam Sumba Trail ke kampung Rindi

1 komentar:

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...