Minggu, 24 Mei 2015

Selamat Datang Festival Sastra Santarang

designed by ge itammati idea
Festival sastra Santarang. Barangkali nama ini sedang menjadi energi paling besar bagi saya dan kawan-kawan di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Sebuah festival yang sedang kami rancang, persiapkan dengan segala upaya dan berharap bahwa bisa terlaksana dengan baik tanggal 2-4 Juni 2015 nanti di Kupang. Ini bisa jadi akan menjawab segala kerinduan pegiat sastra, akademisi, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum yang mencintai sastra dan fakta bahwa sangat jarang acara sastra terselenggara di NTT.
Sekitar akhir tahun 2014 saya tiba-tiba dihubungi novelis Ayu Utami lewat akun twitter. Beliau meminta alamat email saya dan menyampaikan bahwa ada beberapa hal penting yang mau ia tawarkan ke komunitas tempat saya bergiat di Kupang; Komunitas sastra Dusun Flobamora. Mbak Ayu berbicara kepada saya mewakili komunitasnya, Salihara di Jakarta. Ada sesuatu rencana yang mereka namakan Ekspedisi Salihara, dengan tujuan memperkuat basis dan pergerakan komunitas lokal yang ada di daerah. Nusa Tenggara Timur menjadi patut bagi mereka untuk dilirik. Ada progres yang baik ketika berbicara sastra di NTT dewasa ini. Begitu alasan mbak Ayu. Saya langsung menerima ajakan baik tersebut dan langsung mengabarkan ke teman-teman DF. Kala itu kami berkumpul di Alpi Cafe sambil menikmati kompiang dan kopi Manggarai oleh-oleh dari Romo Amanche. Teman-teman sepakat untuk menerima tawaran kerjasama dua komunitas ini.
Komunikasi berlanjut antara saya dan mbak Ayu. Secara pribadi saya senang dan cukup surprise juga ketika suatu ketika saya mendapat telepon dari mbak Ayu. Saya barangkali agak lebay tapi harus saya akui bahwa saya sudah membaca Saman sejak kelas 2 SMA dan Saman menjadi salah satu motivasi saya untuk mulai menulis cerpen. Karya Ayu Utami kemudian selalu saya ikuti hingga kini. Kembali ke Festival Sastra Santarang. Ide ini sempat terhenti lama karena kesibukan di Salihara dan kita mulai intens komunikasi lagi 2 bulan terakhir. Proposal dari Salihara dikirim ke kami dan mulailah geliat untuk menyelenggarakan sebuah festival sastra ada di DF. Semua bersemangat.
Akhir April ketika saya sedang mengikuti Youth Leaders Forum GMB 2015 di Jakarta, teman-teman DF di Kupang sudah membentuk panitia, menentukan tanggal festival dan menyiapkan segala keperluan. Dan mereka menunjuk saya sebagai ketua panitia. Saya menolak karena masih ada banyak teman lain yang perlu diberi kesempatan juga. Toh saya sudah pernah ditunjuk jadi ketua panitia untuk festival sejenis tahun 2012 ketika kami bekerjasama dengan Ubud Writers and Readers Festival membuat Satelite Event dengan mendatangakan Jon Doust dari Perth. Ok, jika memang ini amanah atau kepercayaan dari teman-teman, saya terima. Kami mulai giat bekerja. Dengan personil yang tak banyak (dan sedikit sekali perempuan di Dusun Flobamora), kami saling membantu, berbagi tugas, menyusun RABS (terima kasih kak Dody Kudji Lede), hingga membuat draft susunan acara. Mario Lawi dan mas Abu Nabil telah memberikan energi terbesar mereka untuk menyusun acara hari per hari, menentukan tema, dsb. Luar biasa. Saya merasakan kerja kolaboratif yang amat solid. Kawan-kawan secara sukarela datang dan memberikan pemikiran dan tenaganya untuk menyukseskan festival ini. Abdul mulai mendesain ikon festival yakni dua batang pohon lontar dengan dua ekor penunggang kuda pasola dari motif kain tenun Sumba Timur. Ada juga romo Amanche sebagai ketua Komunitas yang selalu memberikan support juga menyuplai snack setiap kali kami rapat di KPK (sebutan untuk markas komunitas DF bagi Komunitas Pengingapan Keuskupan di Kupang). Kemudian bergabung romo Arky Manek di bagian mendesain poster dan kaos panitia. Kami beruntung juga karena didukung pak Marsel Robot dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Nusa Cendana. Beliau juga yang kemudian menggerakkan mahasiswa PBSI untuk ikut menjadi panitia pelaksana untuk lokakarya di hari kedua festival yang akan berlangsung di aula BAAK Undana. Terima kasih Jemmy Piran dan Deko, dkk dari PBSI undana. Tak lupa juga Linda, Ishack Sonlay, kak Lanny Koroh, Erich Lofa dan lainnya. Juga dokter Sahadewa, romo Sipri, Romo Patris, dan komunitas seminari tinggi st. Mikhael yang luar biasa dukungannya
Ini adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk belajar mengelola sebuah festival sastra secara langsung dan profesional. Terlebih lagi bahwa kami bekerjasama dengan Komunitas Salihara. Banyak hak sudah, sedang dan akan kami dapatkan. Bagi saya pribadi, kesempatan menjadi ketua panitia juga bisa sebagai ajang untuk memimpin dan berkoordinasi dengan orang lain.
Di hari pertama festival, kami akan membuat satu sesi sarasehan komunitas seni budaya yang tersebar di kota kupang dan NTT pada umumnya. Akan hadir tiga perwakilan komunitas antara lain Forum SoE Peduli dari TTS, komunitas Lopo Biinmafo dari TTU  dan LG Corner dari Ruteng. Masih di hari pertama festival, masih di aula Hotel Romyta, akan ada juga sesi diskusi buku-buku sastra NTT terkini. Malamnya akan ada pentas seni budaya di Taman Dedari Sikumana. Komunitas lokal akan tampil termasuk juga penampilan spesial musikalisasi puisi dari VELTA, akustik dari Diaz and the gank, pembacaan puisi dari dokter Sahadewa, Ayu Utami, Hasif Amini, AS Laksana, dan monolog dari aktor teater asal NTT, Abdi Keraf.
Di hari kedua Festival Sastra Santarang yang akan berlangsung di aula BAAK Universitas Nusa Cendana, akan ada sesi lokakarya menulis kreatif prosa bersama AS Laksana, puisi bersama Hasif Amini dan Jurnalisme Sastrawi bersama Ayu Utami. Ketiganya adalah sastrawan besar Indonesia dan akan membagi tips dan trik dalam menulis kreatif. Tersedia sertifikat berstandar nasional untuk para pelajar dan mahasiswa yang membutuhkan. Malam harinya direncanakan ada diskusi lanjutan yang lebih intens terkait menulis kreatif bersama Hasif Amini di aula Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang.
Di hari ketiga Festival, akan ada media visit ke Victory News, Pos Kupang dan Timor Express. Lalu akan ada book signing di Toko Buku Gramedia Kupang bersama Ayu Utami. Jadi buat kalian yang punya banyak koleksi buku-buku sastra karya Ayu, bisa langsung dibawa pada saat hari ketiga festival ke toko buku Gramedia Kupang. Malam penutupannya, akan ada evaluasi bersama dusun flobamora dan salihara di KPK. Semoga dengan festival ini, akan ada lagi kerjasama berikutnya.
Saya sih mau bilang ke teman-teman yang baca tulisan ini. Jangan sia-siakan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan ketiga sastrawan nasional ini. Informasi dan pendaftaran bisa ke festivalsantarang@gmail.com atau hubungi nomor 085237471720. Untuk teman-teman mahasiswa Undana dan lainnya yang berminat ikut lokakarya menulis kreatif bersertifikat bisa menghubungi Oshin 082339015813 atau datang langsung untuk mendaftar ke markas HMJ PBSI Undana.
Selamat datang di Festival Sastra Santarang yang akan berlangsung di Kupang, tanggal 2 hingga 4 Juni 2015.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...