Minggu, 17 Mei 2015

GMB Youth Leaders Forum 2015 and Richard’s Respect

Richard dan teman-teman GMB (copyright Asyura Fazura)

Thank you Richard. We love you!
Berkali-kali seruan itu muncul di dalam ruang forum atau di ruang makan GMB Youth Leaders Forum 2015. Semua yang terlibat di acara itu mencintai Richard. Lantas, siapa itu Richard?
 (Koreksi dan tambahkan jika ada yang salah atau kurang ya) Dari informasi yang saya dapatkan, disebutkan bahwa Richard adalah salah satu relawan yang ikut mengawali Gerakan Mari Berbagi. Ia seorang pensiunan asal Australia yang sudah punya banyak sekali pengalaman menjadi seorang pemimpin tidak saja di Australia tapi juga di Amerika Serikat. Apapun jejak karir Richard, saya lebih melihat dan menghormatinya sebagai sosok orang tua, bapak yang sangat rendah hati, tulus dan bersahabat. Ia menunjukkan semua nilai kemanusiaanya itu dengan komitmen yang besar dan tentu saja niat mulia untuk berbagi apa yang ia punya untuk orang lain.
Seperti yang saya bilang di tulisan sebelumnya, bahwa semua yang terlibat di GMB ini benar-benar sukarela. Richard datang jauh-jauh dari Australia dengan biaya sendiri, ia bahkan sudah beberapa tahun terakhir menjadi host untuk program homestay GMB di Australia. (Homestay adalah salah satu program dari GMB dengan mengajak anak-anak muda potensial dari Indonesia untuk tinggal selama kurang lebih sebulan dengan 3 negara tujuan yang dipilih yakni Australia, Jepang dan Belanda. Tujuannya untuk lebih mengenal kehidupan yang beragam, saling belajar dan bertukar nilai hidup, menumbuhkan semangat berbagi dalam perbedaan).
Richard menjadi sosok penting dalam memberi warna tersendiri bagi GMB. Ia selalu hadir dengan sapaan hangat, pelukan dan tepukan di bahu yang menguatkan jiwa siapa saja. Di GMB 2015, Richard berbicara di sesi Leadership Tips. Ia membagi pengalamannya sebagai pemimpin perusahaan, bagaimana ia memperlakukan bawahannya secara baik. Bagaimana pola-pola komunikasi, trust dan kerjasama dibangun. 
Berkali-kali ia mengingatkan saya dalam beberapa pembicaraan di luar sesi; konsep dirimu apa? Bagaimana dengan komitmen dna tanggungjawab dalam dirimu? Apa mimpimu? Taruh semua itu dalam jangkauan yang bisa kau lihat dan cermati setiap hari. Ia mengingatkan untuk tetap pecaya diri dan fokus dengan prioritas yang diambil. Jangan lupa, ini juga paling penting, seorang pemimpin harus respek pada dirinya sendiri dan orang lain. Ah, Richard selalu istimewa di hati keluarga GMB.
NB: satu hal selalu saya ingat dari Richard adalah bahwa ia akan selalu setia hadir di ruanga forum setiap harinya, duduk mendengarkan setiap inspiring leaders dan peserta berbicara meski ia tak tahu bahasa Indonesia. Dari hal sederhana, ia membuktikan dirinya bahwa bahwa respek pada orang lain itu memang penting, jika kita pun ingin dihargai orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...