Minggu, 27 April 2014

Ihwal Menunggu 1

sumber: amazingtruelifestories.com
Di ruang mahaluas
Ada aku yang merindu
Jeans lusuh, bajukaos hijau menempel di kulit
Siapakah yang menang?
Aku menengadah ke langit lewat atap rumah yang pecah
Tak ada tuhan di atas sana
Aku sedang mabuk
Karena menegak parasmu terlalu sering
Handphone memendar namamu
Kita kemudian larut ke dalam obrolan paling dalam
(dan banal)
Aku suka

Di ruang mahaluas
Semut berparade
Aku mengutak –atik laptop
Handphone memendar wajahmu
Semut berlarian
Semut beterbangan
Memaksa suasana yang aneh ini
Mengelabuiku untuk menulis
Ya sudah, aku ketik namamu berkali-kali
Meski tak berani aku sampaikan di bait-bait kotor ini
Kau terlalu suci untuk sebuah umpatan
Yang melompat dari lamunanku yang tanpa arah
Tulisan ini
Sama sekali hanya ingin mengingatkanku
Bahwa sesungguhnya aku menanti jawaban kamu

2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...