Kamis, 28 Februari 2013

Catatan Kopdar Onliners Kupang: Ketika Yang Muda Berbagi Mimpi

-Terima kasih buat inspirasinya teman-teman muda di Ende-

dari kiri-kanan: Sandra (jaket hitam-merah), kak Inda, kak Doddy (lesehan), Josua (jaket biru putih), dan romo Patris

Ketika pulang dari Temu Blogger NTT di Ende saya, Sandra Olivia Frans dan Romo Patris Allegro Neonub, Pr, seolah punya semangat tersendiri untuk bagaimana caranya menghidupkan Blogger Kupang atau paling gak mengumpulkan orang-orang muda di Kupang (sonde harus Blogger sih) yang penting punya semangat perubahan bagi diri sendiri maupun lingkungannya (kota tempat kita tinggali ini). Cieeh, berat ya? Tapi benar, semangat positif penting bagi anak muda NTT saat ini, begitu pesan tersirat yang kami bawa sebagai oleh-oleh dari Ende.
Malu lho masa tinggal di ibukota provinsi tapi kok kalah sama semangat berkomunitas dan berbagi yang sejak lama digalakkan (dan bertumbuh dengan subur) di kota kecil seperti di Ende. Yap, Ende dimata saya telah bertumbuh menjadi kota yang dinamis dan berwawasan luas. Paling tidak itu yang tergambar dari geliat komunitas berbasis anak muda yang ada di sana, entah itu blogger, pecinta alam, music underground, rapper, akademi berbagi, blood for life, dll. Semua hadir dengan warna masing-masing namun tak mau menolak juga untuk bergandengan tangan. Salut.
Seketika itu juga semangat itu menjalar di hati kami bertiga. Sandra yang bekerja sebagai dokter di Soe (yang notabene kondisinya jauh dari Ende) adalah yang paling bersemangat ketika saya pancing untuk turun gunung, ke Kupang dan bikin acara kopdar antar beberapa teman muda yang selama ini sering ber-say hello di dunia maya (dasarnya karena nyambung saja berkomunikasi di dunia maya, pasti lebih seru di dunia nyata). Sedangkan Romo Patris, pastor sekaligus blogger, tentunya kami di Flobamora Community selalu kami anggap sebagai ‘penyeimbang’ artinya bahwa beliau kami anggap perlu hadir dengan perspektifnya sebagai rohaniwan yang kerap menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi untuk menyampaikan pesan spiritualnya. Ini menarik, sebab di Flobamora Community semua hadir dengan background masing-masing, dari pelajar SMA, Mahasiswa, dokter, guru, pastor, karyawan, wiraswasta, perawat, pekerja LSM, dll. Inilah yang kemudian memperkaya wawasan masing-masing yang terlibat dalam setiap kopdar dan komunikasi via dunia maya.
Tapi sekali lagi, yang kami impikan akan eksis di Kupang adalah sekelompok anak muda Kupang dan Soe sebagai kota terdekat yang bukan saja blogger, namun secara umum kerap berkomunikasi via dunia maya.
(nah lho, bahasa saya kian ribet kan?! Wkwkwkwk... J )
***
Singkat kata singkat cerita aku dan dia jatuh cinta.... eh! Bukaaaaan!!
Maksud saya singkat cerita, rencana kopdar itu tercapai. Beberapa waktu lalu lewat mention-an di Twitter dengan kak Inda Wohangara dan kak Doddy Kudji Lede. Kak Inda asilnya Blogger, kalo kak Doddy adalah penulis puisi yang cukup produktif sembari bergiat di Rumah Poetica.
Terpilihlah OCD Cafe Lasiana di hari minggu sore yang kelabu (konon waktu itu badai Rusty sedang mengintip). Dan yang membuat saya merasa salut yang amat sangat adalah ketika melihat perjuangan Sandra dan pacarnya Josua Nathanael yang rela melaju dengan motor, menembus hujan hanya untuk dua tiga jam bertemu di OCD. *angkat topi*
By the way, ini kali kedua saya datang ke pantai Lasiana *malu-malu*. Pengakuan yang gak terlambat kan. Kali pertama dulu tahun 2002, saat ultah 40 SMAK Giovanni, dan kami serombongan dari Syuradikara diajak OSIS Givanz untuk makan siang di sana.
setiap jenis kopi di pajang di etalase

Tentang OCD Cafe, tempat yang bagi saya keren. Berlokasi di bibir Lasiana, pantai yang jarang dibelai oleh Pemkot! Dan Lasiana di kala langit mendung berlapis hujan, memberi nuansa ‘aneh’ di mata saya (merasa kayak di film apa gitu). OCD murah meriah, namun punya view luar biasa dan desain interior yang bernuansa etnic Flobamora. Menu andalannya: kopi Bajawa, kopi Manggarai, kopi Dili, dll (lain kali ditambah kopi Mollo, boleh jugaa J). Tapi berbicara kopi, saya kok sonde lupa dengan nikmatnya kopi Arab di De’light cafe Pantai Ria Ende ya?
***
Saya tiba di OCD ketika Sandra, Josua dan kak Doddy sudah asyik ngobrol. Menyusul kemudian Romo Patris dan diakhiri kak Inda. Topik sore itu gado-gado, tapi paling menarik ketika kak Inda dan kak Doddy share tentang pengalaman hidup dan pekerjaan mereka sekarang. (NB: kak Doddy bekerja di salah satu LSM sedangkan kak Inda di Badan Meteorologi dan Geofisika Kupang).
pulang...
Perbincangan ditutup dengan rencana naik gunung Mutis bareng Komunitas Sastra Dusun Flobamora di musim panas (September-Oktober), keikutsertaan di event Saboak, sebuah festival lintas komunitas di Kupang di bulan April dan mengadakan kopdar ini secara rutin setiap bulannya.
Jam 7 malam, Sandra dan Joshua harus menembus kabut dan hujan menuju SoE. Di Twitter, kicauan kami menandakan hal yang sama: ada kerinduan segelintir anak muda untuk sama-sama mewujudkan mimpi, berkarya dan tetap berpikir positif.
interior OCD Cafe
(teringat teman-teman seperjuangan di Ende).

Kupang, 28 Februari 2013

Foto-foto: Copyright Patris Allegro

1 komentar:

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...