Kupang 17 Maret 2012, kota ini
masih saja bikin gerah meski langit mendung dan sesekali rintik hujan turun di
beberapa lokasi.
Dari rumah pacarnya teman baik saya
kak Sandro Dandara di bilangan Oebufu saya nglaju dengan motor pinjaman menuju
ke Kota Baru, tempat teman-teman muda nan kreatif berkumpul. Beberapa waktu
sebelumnya handphone saya terus-terusan bordering karena ditelpon sang ketua
acara.
Senang rasanya bisa kembali ke
Kupang (setelah beberapa bulan lamanya ngadem di Soe), ngumpul dengan
teman-teman komunitas sastra Dusun Flobamora dan bikin proyek baru sebuah
jurnal sastra sederhana bernama Santarang. Prosesnya sih singkat tapi gokiiil,
tiga hari berturut-turut melakukan pertemuan intens dengan Amanche Franck Oe Ninu dan Mario F Lawi
membahas perkembangan sastra NTT secera umum juga komunitas Dusun Flobamora
khususnya (yang salah satunya ketemu langsung pak Benny K Harman, orang
Demokrat yang sebenarnya gak terlalu bikin saya gimanaa gitu ckckkc) .
Selanjutnya ketemu dengan beberapa teman muda hebat dalam bidang sastra seperti
Abdul M Djou, Januario Gonzaga, dan adik-adik dari kelompok sastra SMUK
Giovanni binaan Amanche Franck Oe Ninu.
Sore itu berkumpulah kami di taman
Nostalgia.
Btw, soal taman kota yang lagi naik
daun di kota Kupang ini, keren lho karena dengan adanya taman kota seperti ini
kerinduan masyarakat kota Kupang untuk bersosialisasi, berolah raga, bermain,
sekedar refreshing hingga jadi tempat berkumpulnya banyak komunitas seni untuk
unjuk bakat. Keren pokoknya. Secara ini baru kali pertama saya mampir ke taman
Nostalgia. Buat semua warga Kupang yuk kita jaga terus kebersihannya,
kenyamanannya, juga kondisi taman yang terus terpelihara biar ini bisa bertahan
selamanya gak hanya menjadi tren sesaat trus ditinggalkan karena kondisinya
tidak terawatt. Mari katong jaga sama-sama fasilitas umum ini.
Kembali ke Santarang.
Media yang baru saja lahir sore itu
dari idenya kae Amanche, Santarang: Sabana, Lontar dan Karang. Tiga benda yang
menjadi cirri khas NTT khususnya Kupang. Yah harapannya sih media ini bisa
menjadi sarana kami untuk lebih giat lagi memajukan sastra NTT, memperluas dan
memperindah wawasan sastra orang NTT sebagaimana Sabana hadir dan memberikan
sejuta inspirasi bagi siapapun. Sama juga halnya dengan lontar, pohon kehidupan
bagi orang NTT. Bayangkan bahwa darinya batang, pelepah, daun, buah dan
bunganya bisa bermanfaat untuk masyarakat NTT. Dan yang terakhir, karang, yang
menjadi cirri khas kota Kupang, harapannya sih semangat dan kreativitas sastra
anak-anak muda NTT bisa sekokoh dan setegar karang.
Tujuh jam sebelumnya.
Kantor PWI daerah Fatululi sudah
ramai.
Saya dan kak Sandra Dandara telat
datangnya (juga pak Kepsek, om Gusti Brewon yang kebetulan masih ada acara
seputar HIV/AIDS di pemprop NTT sebelumnya). Acara kelas perdana Akademi
Berbagi (twitter @AkberKupang) sudah
berlangsung 30 menit sebelumnya.
Saya masih sempat membaca 2 SMS
yang masuk ke HP saya sebelum kami berdua masuk ke dalam ruang aula PWI. SMS
pertama dari Sandra Olivia Frans sang penulis buku Hawa, yang bilang gak bisa
datang ke Kupang ikutan kelas perdana Akber Kupang karena hari ini juga ia
mendapat kabar kelulusannya sebagai dokter PTT di kab. TTS (selamat Buuuuu…);.
SMS kedua, dari teman baik saya Lan Hokor, yang saya undang juga untuk ikutan
Akber Kupang, ternyata nyasar hingga ke hotel Ina Boi.
Kelas perdana Akber Kupang 'Berburu Beasiswa' |
Setelah menelpon Lan agar memutar
kembali rutenya, Saya dan kak Sandro masuk juga ke aula PWI. Sudah 45-an
peserta kelas perdana Akber. Banyak yang saya kenal cuma dari Facebook dan
milis FAN eh hari ini bisa ketemu langsung, misalnya kak Olkes alias Fehan Oan
yang siang itu menjadi ‘guru’ atau pemberi materi ‘Berburu Beasiswa’ Akber
Kupang kelas perdana. Rupanya Akber kali ini bekerjasama dengan Forum Akademia NTT untuk kelas perdana ini, makanya gak heran juga baru kelas perdana kali ini
penuh dengan ‘guru’. Selain kak Olkes, ada beberapa anggota FAN yang notabene
menjadi alumni beberapa program beasiswa luar negeri (Ford, ADS, Prestasi,
Stuned dan Fulbright. Wooooowww), seperti kak Chandra Dethan, kak Philip, kak
Yan Windi, dll (maaf yang lain saya lupa nama-namanya, tapi mereka hebat-hebat
oiii). Diskusinya pun berjalan seru. Banyak hal yang dibahas, misalnya soal
bahasa Inggris, TOEFL/IELTS/IBT, macam-macam lembaga pemberi beasiswa kayak
ADS, StuNed, Fulbright, atau Ford. Tips dan trik saat wawancara atau saat
mengisi aplikasi lamaran. Dan juga tips untuk memilih topic permasalahan yang
hendak diajukan terkait dengan program studi yang hendak diambil. Setelah
diskusi ini, bagi peserta yang sudah siap mengisi aplikasi lamaran beasiswa
bisa didirect secara langsung oleh kak Olkes, kak Chandra, dkk. Wah senang yah?
*ngumpulin semangat saya juga yang sempat ciut lagi untuk berburu
beasiswa…yeeaaahh….!*
Acara siang ini akhirnya ditutup
dengan makan siang bareng di resto Pawon Bali yang sadaaaaappp, bersama kak
Sandro, kak Noya (dosen komunikasi di Undana yang nyentrik dan gaul abis deh…),
nona Mey Klaas (temannya ama Voltaire TALO di Psikologi UKSW
Salatiga) dan kak satunya lagi (tuh kaaan lupa juga namanya) alumni S2
Psikologi UGM. Hehe…
SERU….
Btw ada yang tahu artinya KAMSEUPAY
dalam iklan IM3? *toki kepala 2 kali* #PertanyaanGakPenting LOL
-Liliba,
17 Maret 2012-
info lengkap soal kegiatan berburu beasiswa bisa klik DISINI
sumber gambar DARI SINI
Waaah keren... selamat yah! :)
BalasHapus