Rabu, 22 Februari 2012

Yok, Wujudkan Atambua 39° C!


Di peghujung 2011, duo sineas ternama Indonesia mampir ke Atambua . Bersama kru kecilnya dari Miles Film, mereka datang untuk melakukan semacam sebuah riset kecil, mendokumentasikan kehidupan masyarakat di perbatasan RI-Timles. Waktu itu dari kicauan mereka di twitter, itu adalah proyek indie terbaru mereka (proyek dengan misi sosial, bukan komesil),  setelah dulu mereka bikin Kuldesak (yang dicatat sejarah sebagai awal bangkit kembalinya perfilman Indonesia dari mati surinya). Masih rahasia, kata mereka waktu itu.
Di awal 2012 ini, akhirnya proyek tersebut  diumumkan lewat situs www.wujudkan.com (juga twitter @wujudkanID). Sebuah gerakan baru yang bagi saya menarik, untuk mewujudkan sebuah film.
 
“Atambua 39° C – adalah film yang akan menggunakan aktor lokal dan hampir sepenuhnya berbahasa Tetun & Porto, bahasa asli orang Timor. Ini bukan film yang mudah untuk saya presentasikan ke para investor bisnis, tapi kami merasa perlu memotret sepenggal kehidupan di Timur Indonesia yang kerap terlupakan.”

Dalam proyek film Atambua 39° C, kru, skenario, juga sebagian kecil dana (yang terkumpul) sudah disiapkan Mira dan Riri. Terkait dana itulah, gerakan Wujudkan itu lahir, yakni memberikan kesempatan kepada pihak manapun untuk bisa berpartisipasi mendonasikan uangnya untuk melengkapi biaya produksi dan proses pasca produksi (di website tertera minimal donasil Rp. 10.000,00) dan tentunya pihak donatur akan mendapatkan rewards atau kontraprestasinya. 

Misi yang menarik dan patut untuk kita dukung, terutama pemerintah setempat (pemprop NTT juga pemda Belu). 

Info lebih lengkapnya:
www.wujudkan.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...