Belakangan ini ketika saya sudah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi seluler, banyak yang berkomentar, ‘kok orang psikologi kerjanya di telk*msel sih?’ kok bias yah lulusan psikologi kerjanya disitu?’
Saya tersenyum-senyum saja sambil menjelaskan kalau hal ini cuma kebetulan semata, disaat lagi nganggur panjang di rumah saking lamanya menunggu surat lamaran saya digubris (nb: pekerjaanya sesuai bidang psikologi) tiba-tiba saja ada yang menawarkan untuk bekerja diperusahaan ini, yah sudah dicoba saja. Toh pikiran saya, ini langkah yang bagus untuk menambah daftar pengalaman kerja di CV.
Meski sebenarnya jawaban yang paling tepat tidak sebatas penyataan saya diatas.
![]() |
sumber: http://www.squidoo.com/psychologynews |
Bagi saya, ilmu psikologi ada dan bias diterapkan ketika disitu ada manusia. Termasuk di tempat saya bekerja sekarang. Saya rasakan itu semenjak pertama kali bertemu si ibu manajer untuk melakukan proses wawancara kerja. Karena mungkin saya begitu mulus mengikuti prose situ, si ibu sontak berhenti dan melihat lagi CV saya, ‘Sebentar Dicky, kamu ini lulusan psikologi yah? Pantesan jawabannmu lancar jaya…’
Saya tersenyum lebar dan bilang, ‘Iya bu, saya belajar tekniknya 3 SKS he-he-he’. Wawancara pun berhenti, dilanjutkan dengan cerita ngalor ngidul.
Kok bisa?
Yang pernah belajar psikologi mungkin tahu maksud saya. Di bangku kuliah saya belajar mata kuliah ‘Wawancara’ 3 SKS. Makanya saya tahu betul teknik-teknik wawancara, apa saja yang akan ditanya nanti, pasti sudah saya persiapkan amunisinya sebelum bertemu si manajer. Belum lagi mata kuliah psikologi industri dan organisasi, semisal Perilaku Konsumen, Analisis Jabatan, Pengembangan SDM, dll. Jadi ilmu saya pun sebenarnya berguna ketika saya melakukan tugas costumer service misalnya. Itulah kelebihannya kuliah psikologi. Sekali lagi, dimana ada manusia, disitu ilmu psikologi bisa diaplikasikan. Tapi itulah, persepsi orang pada umumnya masih mengira kalau psikologi yah berhubungan dengan ‘orang sakit jiwa’, atau paling tidak guru Bimbingan dan Konseling sekolah.
Apapun itu, dimanapun nanti saya bekerja, saya selalu yakin bahwa ilmu psikologi yang pernah saya pelajari (dan selalu saya pelajari, karena cita-cita S2 Profesi psikolgoi masih tertunda!) pasti ada pengaruhnya bagi karir dan pekerjaan saya.
Soe, 1 Des 2011
apapun ilmu kita, dimanapun diterapkan asalkan dilakukan dengan tulus maka akan membuahkan hasil karena pada dasarnya smua yg ilmu yg ada tujuannya adalah untuk mensejahterakan manusia :)
BalasHapusTidak ada yang kebetulan. saya yakin, ini dapat jadi batu loncatan untuk kedepannya. selamat mengabdi di tempat kerja yang baru :D
BalasHapus