Kamis, 14 Juli 2011

Maria Pankratia Mete Seda dan Antologi Puisi CERAH HATI



Gelas, seakan melayang
Dan Aku yang
Sesekali menyeruput kopi pahit
Dan gelisah aku bergelayut

Gelas tak bersuara, cuma diam
Tak sekacau meriam

Larut dalam dingin lembut
Aku hanyut

Gelas lengket gula-gula
Dan retak ia pula

 Aku dan gelas
Inginkan pecah dan hati memelas

Untuk sore yang terkejar angin selatan
Untuk sebuah ucapan selamat datang

(entah sia-sia, entah keniscayaan)


Kupang, Juli 2011

(Dari Puisi 'Aku dan Gelas') 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...