Senin, 20 September 2010

Gak Ada Yang Salah Dengan Playstation dan Televisi

utk CERAH HATI dan gerakan MUDAers NTT MENULIS

Dalam sesi konseling, sepasang Papa-Mama dr ANAK PRIMA bertanya pd konselor, yg intinya kira-kira berbahaya gak sih PS itu? Pertanyaan yg bagus. Seperti permaian-permainan berteknologi pd umumnya, PS tentu punya nilai positif dan negatinya. Jika ditanya negatifnya, pastinya terjadi jika:

''Sudah ada adiksi atau ketergantungan akan maian bernama PS, jika rutinitas anak terganggu, jam bersosialisasi, jam ke sekolah, jam istirahat, jam makan, jam tidur, semuanya terganggu krn PS, itu masalah! ''



Jadi sebenarnya masalah bukan ada pada PS-nya tp pada waktu bermaiinya yang tanpa batas, nilai tanggungjawab anaknya yg minim, bahwa masih ada tugas lain yg harus dilalui anak selain bermain PS. Pada titik ini, peran ortu sangat penting, bukan dengan cara MENGHJILANGKAN PS, tapi:

1. Variasikan media bermain anak, jangan hanya menyeiakan PS dan TV mulu di rumah, kenalkan anak dengan permainan tradisional, sepak bola, basket, dll. Beragama media bermain dan fasilitas bermain baik di dalam rumah amupun di luar rumah akan melatih anak untuk tidak terpusat hanya pada TV melulu atau PS doang! Selain bahwa beragam media bermain tentunya bagus untuk menstimulasi sisi psikologis anak (baik motorik, kognitif, afeksi-emosi, dsb). Jika TV atau PS punya nilai positif utk kognitif tapi minim sosialisasi dan emosi, yah berikan saja porsinya yg PAS, tapi diimbangi juga dengan stimulasi lain dr ragam mainan lain yg unggul di sosialisasi dan afeksi anak. Jadi intinya, bukan PS atau TV nya yg kita larang, tp perbanyak media mainanlah yg harus kita lakukan.



2. Perkuat aturan main, utk melatih konsistensi pada anak, melatih tanggungjawab, kejujuran, dsb. Artinya, jika ortu sudah menyediakan beragam mainan, yg perlu di perhatikan adalah membuat aturan main, kapan saatnya main, berapa lama, bagaimana jika aturan/kesepatakan bersama dilanggar anak, jika seluruh aturan sudah dijalani anak dgn baik-hadiah atau reward apa yg akan diberikan org tua agar perilaku positfi anak itu tetap konsisten? Berapa lama bermain A tau bermain B, kapan waktunya tidur, kapan waktunya belajar, kapan waktunya makan, semuanya tentu harus dibicarakan dengan jelas ke anak. Bikin kesepakatan bersama antara Papa-Mama dan anak terkait aturan bermain. Jangan sampai yg terjadi, 'Papa bolehin main PS dan nonton TV, tapi kok mama gak bolehin?' Nah itu masalahnya. Jika Papa-Mama gak kompak, anak akan bingung, anak akan memilih aturan dr pihak yg menyenangkan baginya dan cenderung tidak mematuhi pihak yg berbeda aturan tadi. So, Papa-Mama harus kompak dulu. Aturan main pun sebaiknya dibuat dan disepakati jauh-jauh hari, bukannya yg serba mendadak dan memaksa anak. Beri kesempatan anak juga untuk berpendapat tgg aturan main, setuju gak? Enaknya gimana, semuanya atas dasar komunikasi dan kesepakatan bersama, jangan sampai aturan itu terkesan OTORITER. Semua itu yg dipersiapkan BUKAN PS/TV-ya yg dihilangkan. Apalagi sampai melarang, karena bukan perbuatan yg bijak. Tak ada yg salah dengan TV atau PS, yg salah adalah soal manajemen diri yg kurang, manajemen tggjawab yg minim, manajemen waktu yg kurang, dan manajemen konsistensi yg lemah.




Salam ANAK PRIMA

Christian Dicky Senda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...