Minggu, 18 Juli 2010

”Citra VS Bayang-bayang Mainstream Musik Indonesia’’

untuk CERAH HATI & MUDAers NTT MENULIS

Saya suka Citra, finalis Indonesian Idol 2010. saya suka Citra karena jujur saja saya terlalu muak dengan warna industri musik saat ini. Terlalu seragam dengan warna itu-itu saja. Banyak band-band kini hadir bak jamur dengan warna musik sulit sekali dicari titik-titik perbedaanya satu sama lain saking seragamnya itu!. Dan aksi panggung atau gaya berpakaian pun nyaris selalu sama satu sama lain.


Tak terkecuali di ajang Indonesian Idol. Gaya bernyanyi para kontestan kebayakan mirip dengan penyanyi asli. Gak ada usaha untuk menonjolkan, misalnya karakter pribadinya yg bisa jadi senjata untuk membedakan dirinya dengan penyanyi asli saat menyanyikan sebuah lagu. Atau teknik vokal dan aransemen musik yg sedikit bisa dibuat berbeda agar bisa jadi lebih fresh dengan warna barunya. Terkait hal-hal ini, saya kira kompetensi musikalitas (selera musik), kecerdasan dan kreatifitas seseorang sangat berpengaruh juga. Dan Citra punya itu. Saya suka Citra karena dialah yg paling konsisten dengan jalurnya yg Jazzy (meksi kita tahu bahwa genre itu sangat-sangat segmented, terbatas penikmatnya di Indonesia. Tapi bagi saya gak juga, buktinya Tompi pun bisa kok membuktikan eksistensinya di jalur pop-jazz. Itu karena cerdas dan kreatif kan?).


Terkait juri, Agnes dan Erwin mungkin tergolong bisa lebih ‘egaliter’ untuk bisa menerima dan mengapresiasi semua genre, tak terkecuali jazz. Namun bertolak belakang dengan yg slalu diutarakan Anang. Saya rasa Anang tergolong sosok yang industri banget. Sepaham dengan ‘musim’ industri saat ini, yg ngepop-melayu plus seragaaaaam warnanya! Karena bukan kualitas ukurannya, tp kuantitas, seberapa banyak kau diterima masyarakat yg tak pedulikualitasmu. Asal suka. Sudah. Meski sebenarnya bukan salah masyarakat juga. Ini karena industri yg gak bisa memberikan banyak warna dalam musik. Yang ditunjukan hanya satu wanra musik saja. mau gak mau masyarakat pun akhirnya menerima itu. Belum lagi propadanda TV dan media massa laiinya yg begitu kencangnya merasuki pikiran masyarakat. Yah sudah. Kasusnya mirip banget dengan masalah yg dialami perfilman tanah air.saya suka statmen Bondan Prakosa and Fade To Black: ‘kami hadir di album baru dengan 11 lagu sekaligus 11 eksperimen kami terkait 11 genre/warna musik yg berbeda. Ini karena kami ingin agar musik Indonesia itu bisa punya berwarna dan berkualitas, tidak asal satu warna aja. Bosan.’’


Memang susah juga untuk melawan ‘industri’. Tapi saya percaya bahwa sekecil apapun golongan musisi yg berbeda dengan jalur industri mainstream, mereka tetaplah punya kualitas yg sekaligus adalah kontrol ampuh bagi perjalanan musik tanah air.


Berharap juga agar Citra bisa konsisten sampai kapanpun. Tidak tergiur dengan bermusik hanya untuk mencari uang semata. Semoga bisa memenangkan juara pertama Indonesian Idol musim ini.


Jogjakarta 18 Juli 2010

Sumber Gambar: www.tubeoli.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...