Minggu, 04 Juli 2010

Belajar Dari Jalanan...

untuk CERAH HATI

Ini pengalaman saya tadi siang saat sedang makan siang di salah satu warung langganan saya di dekat kos. Ini di jalan Affandi atau yg lebih dikenal sebagai jalan Gejayan. Jogja sedang macet-macetnya. Plat nomor kendaraan pribadi diluar AB buuuuaaaanyaaak tumpah ruah di seantero sudut kota Jogja.Selalu seperti itulah Jogja dikala musim liburan.

Berbicara soal macet, kayaknya pelan tapi pasti Jogja makin macet deh. Maka jalan Gejayan pun bisa super macet disaat jam masuk kantor dan jam pulang kantor.

Tapi saya gak mau membicarakan macet atau membicarakan rasio kendaraan pribadi terutama motor yg meningkat tajam di kota yg dulu katanya adalah kota sepeda ini. Saya hanya ingin membicarakan perilaku pengguna jalan masa kini, salah satu yang baru saja saya lihat saat akan makan siang tadi. Apakah ini hal sepele? Entahlah namun saya kok jadi berpikir panjang, panjang sekali. Seperti biasanya saya terlalu sok membicarakan moral atau hati nurani orang kebanyakan (entah juga karena saya belum tentu yg baik dari kebanyakan orang itu) tapi saya hanya berpikir: di depan saya jalanan ramai, karena siang, tidak terlalu semacet saat pagi atau sore. Tiba-tiba saja ada mobil ambulance, dua buah dari rumah sakit berbeda melintas di depan saya, dengan bebunyian khasnya, nampak buru-buru. Saya langsung yakin kalo pastilah ada suatu kondisi gawat darurat di dalam kedua mobil tsb. Sayang mereka terjebak dalam lalulintas kendaraan di depan saya. Nyatanya berapa 2 menitan lebih mereka terjebak. Karena didekat situ ada juga pertigaan menuju gang sempit yg biasanya ramai. Terlalu banyak jalan tikus, terlalu banyak pengguna jalan yg tidak taat. Makanya sering terjadi kemacetan krn pengguna jalannya yg gak mau sabaran, maunya serobot. Ketika dijalan semua orang Cuma ingat diri sendiri, lupa
orang lain. Termasuk juga lupa untuk sekedar memberi kesempatan sedikit, sebisa mungkin mobil/motor kita bisa menggeser agar ambulans dibelakang bisa lewat. Oya waktu itu kondisinya sudah mendung, langit pekat banget, seperti akan hujan. Kondisi ini membuat semua orang rasanya ingin cepat sampai tujuan dengan kondisi badan yang tetap kering. Ketika dalam kondisi terburu-buru, sopan santun berlalulintas biasanya dilupakan. Gak ada kalau-kalau deh untuk seenaknya nyerobot ke trotoar sekalipun.

Pelajaran moral lain, mungkinkah kita berpikir jika kita yg kebetulan dijalan mempersilahkan si ambulans untuk lewat? Meskipun diri kita akan terjebak macet, krn nyatanya ada banyak orang yang gak disiplin di jalan. Apakah kita juga mau ikut-ikutan gak disiplin atau dengan lebih baik mempersilahkan ambulans untuk lewat, gpp deh kalo nantinya kita akan kehujanan. Pernahkan saya berpikir, jika saya yg sedang berkendaraan, sehat, okelah akan kehujanan tapi apa saya harus tega jika karena saya yg dengan cuek, sengaja atau pura-pura lupa tidak memberi kesempatan kepada ambulans untuk lewat duluan? Apakah target saya untuk cepat sampai, atau gak kehujanan atau cepat ketemu pacar, atau cepat sampai rumah krn saya lapar atau cepat sampai kantor jauh lebih penting, sekali lagi jauh lebih penting ketimbang nyawa seseorang yg mungkin sedang diujung tanduk? Apakah membiarkan dulu ambulans lewat adalah sesuatu yg sulit bagi saya?

Mungkin di jalan saya gak begitu, krn saya jarang berkendaraan pribadi, saya lebih seringnya naik kendaraan umum, tapi dala kondisi lain, saya bagaimana? Di rumah? Di kos? Di kampus? Dengan teman? Dengan orang lain? Bagaimana perilaku saya di pasar? Di mall, di terminal dan ditempat-tempat umum lainnya? Mungkin saja saya adalah orang yg paling egois melebihi keegoiskan para pengguna jalan tadi? Lantas lebih jauhnya, mungkin sering yg tidak saya sadari, perbuatan atau perilaku saya sudah sering merugikan orang lain. Ini mungkin bukan saja soal nyawa orang lain, tapi soal hak asasi orang lain? Soal kepemilikan orla? Soal kepatutan orla yg sebenarnya bukan kepatutan saya?

Oh God, trims untuk insight di siang ini. Saking asyiknya membatin, saya sampai lupa memesan makanan ke mbaknya. Lapar aahh….

Jogja, 3 Juli 2010 untuk CERAH HATI @ http://www.naked-timor.blogspot.com/

sumber gambar: www.bsmipusat.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...