Kamis, 10 Desember 2009

Untitled

Aku sendiri di kamar.
Panas. Tak bisa tidur. Baru saja aku
Menonton film Pintu Terlarang. Drama thriller berbau
Sigmund Freud. Sudah dua kali aku tonton.

Masih gerah. Aqua sudah habis.
Kipas terus berputar memutar angin, yang hanya
Akan membuat aku masuk angin dan mencret di pagi harinya.

Ahh, kamar kos ini bagai neraka saja. Pecah. Kotor. Bau.
Berdebu. Panas. Tanpa air mineral. Aku pemalas.

***
Sejam berlalu hanya oleh lamunan saja. Oh tidak. Aku
menyempatkan
Untuk mencuci beberapa potong t-shirtku. T-shirt kebangganku
salah satunya
Yang bergambar piala Oscar di dada. Kubeli dua puluh
lima ribu, di salah
Satu mall di jalan Solo. aku mencintai kaos itu setengah hidup.

Aku sudah mencuci lalu lapar lagi. Seporsi steak tuna dan
jamur ditambah kentang goreng pemberian ibu Psikolog
tadi sore ternyata tak berari apa-apa untuk malam
gerah seperti ini.

Sedetik. Semenit. Sejam. Hidup berjalan datar saja.
Aku bangun lagi dari pembaringan: lelah bercampur peluh,
Aku ingin meniduri seorang perawan malam ini. Aku
Ingin menjadi neraka.

Aku melamun lagi. Berpikir untuk membuka kembali laptopku.
Ahh, buka saja. Coba kau atur agar bluetooth itu bisa berfungsi
Dan foto-foto memalukan itu bisa kau gunakan untuk mempermalukan
Dirimu di Facebook. Oh, syukurlah. Yang eror kembali berfungsi.

Tapi aku ingin menulis.

Menulis apa?

Aku bingung mau menulis apa.

Yah sudahlah, kau tidur saja.

Tapi aku ingin menulis.

Okelah kalau begitu.

Terima kasih. Baik, aku akan mulai menulis.
‘aku sendirian di kamar kos,
Panas. Tak bisa tidur. Baru saja aku
Menonton film Pintu Terlarang. Drama thriller yang berbau
keringatnya Sigmund Freud. Sudah dua kali aku tonton

Bla…bla…bla…

Aku menulis, meski tak jelas arahnya.

Aku ingin membanting saja kipas ini. Biar kamar ini makin
Panas. Lalu aku menelpon pacarku yang perawan itu
Datang ke kamarku. Aku ingin bercinta dengannya.
Yah, aku ingin mengajaknya ke neraka malam ini.



Jogja, 9 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...