Selasa, 22 September 2009

Dongeng Bodoh Tentang Setan-Setan Yang Dapat Remisi

Seorang teman di Facebook menulis statusnya seperti ini :

' Ramadan telah lewat, dan setan setan pun dapat remisi.
Mengapa dongeng bodoh ini masih berlaku?'

Sudah jelas ia mengkritisi pemberian remisi saban hari raya (baik itu Idul Fitri ataupun Natal) buat para narapidana. hmm...menarik memang untuk dikritisi, terutama bagi saya yang pengetahuannya setengah-setengah ini.

Disaat yang sama pikiran saya tanpa dipaksa membawa ke sesuatu hal yang punya keterkaitan, ada benang merahnya, kasus terorisme: Hadi Susilo alias Adip (*sungguh saya benci sekali dengan banyak 'alias' pada para kriminil, semakin banyak 'alias'nya semakin buayak catatan kriminalitas yang dia buat.*)
Hadi Susilo yang tewas bersama Nurdin di Solo ini ternyata adalah bejas NARAPIDANA kasus teroris yang sempat MENDAPAT REMISI dari PRESIDEN hingga bebas.
Namun sepertinya penjara hanya ibarat 'cuti sebentar untuk refreshing' sebelum akhirnya melakukan tindakan kejahatan. Yah, Hadi inilah yang kemudian setelah mendapat REMISI kemudian bergabung kembali dengan jaringan asalnya, dan pekerjaan terakhirnya adalah membantu menrangkai bom di 2 hotel mewah di Mega Kuningan beberapa bulan lalu itu!

Apa artinya remisi kalau begitu?

Tentu saja setiap orang bisa beda-beda mengartikannya, terutama mereka yang berada di penjara. Kita juga gak boleh lupa jika dalam banyak kasus Narkoba, transaski dikendalikan oleh para Narapidana di penjar. Nah, Lho!!

Saya membaca lagi status teman saya itu: ' ' Ramadan telah lewat, dan setan setan pun dapat remisi.
Mengapa dongeng bodoh ini masih berlaku?''

Setan?

Remisi? atau sekedar Dongeng Bodoh?




Jogjakarta, 20 September 2009

SELAMAT IDUL FITRI 1430 H, MAAF LAHIR DAN BATIN...

*selamat mengkritisi...bantu saya juga...saya tak mampu...:)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...