Roma 1
Bangunan kotak-kotak
Indah luar dalam
Memasung jiwa dalam kotak
Terpenjara luar dalam
Sendiri sepi tanpa kontak
Kotak berjalan
Mengurung anak semua bangsa
Satu atap seribu jurang
Sama-sama terasing
Kandas di bibir terkatup
Risih di mata waspada
Duniaku milikku
-- lukisan Roma tanpa hati
Roma 2
Minggu pagi dan matahari
Gereja sepi menanti penghuni
Bangku kosong menukas pasti
Tentang iman yang mati
Lonceng menggema lirih
Memanggil jiwa-jiwa letih
Di sini Tuhan telah mati
Kalah bersaing dengan iklan gelati*
Gerejamu milikmu
-- lukisan Roma yang terganti
* es krim itali
Roma 3
Roma ringkih terseok-seok
Melangkah dengan generasi instan
Celana rosot dan terperosok
Di timbunan sampah dan kotoran
Kejayaan tinggal kenangan
Pesona sisa yang menarik turisme
Menapak jejak para pahlawan
Sekedar jadi jongos kapitalisme
Kotamu urusanmu
-- lukisan Roma yang tak peduli
Roma, 4 Januari 2009
Alif Namaku
Alif namaku
Lahir di sini di Gaza
12 tahun lalu
Kuingin tanya
Mengapa ada perang di sini
Banyak rumah hancur
Banyak orang mati
Ada juga teman-temanku yang mati
Banyak yang luka
Aku sedih
Alif namaku
Punya banyak kawan
Biasa bermain bersama mereka
Tapi kemarin dulu 2 mati
Kemarin 2 lagi mati
Hari ini 1 mati
Semua kena tembakan
Banyak yang luka
Aku sedih sekali
Alif namaku
Tolong hentikan perang ini
Aku ingin bermain lagi
Tanpa ada yang terbunuh
Aku ingin tidur nyenyak di malam hari
Aku ingin makan kenyang setiap hari
Alif namaku
Aku sendiri sepi di sini
Sedih, takut, lapar dan tak mengerti
Tolonglah
Hentikan perang ini
Alif namaku
Hatiku luka
Aku sedih sekali
Aku menangis
Roma, 14 Januari 2009
Persembahan buat anak-anak
Palestina korban perang
(Dimuat di Pos Kupang Minggu 31 Mei 2009, halaman 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...