Kamis, 17 September 2009

No Country For Old Men

No Country for Old Men. Salah satu judul dari film yang paling berkesan di ajang Oscar beberapa tahun lalu karya Coen bersaudara. Film yang juga menghantar aktor Javier Bardem membawa pulang Oscar untuk Aktor pemeran pembantu terbaik. Film ini unik karena tercatat musik skoringnya cuma kurang dari 15 menit sepanjang film! Alhasil sepanjang film kita bisa melihat aksi tembak menembak, bunuh membunuh tanpa diselingi musik 'cerereng...ceng...creng..' yang biasa menunjang aksi-aksi kejam dalam film.

Di No Country for old Men, ada pembunuh yang psikopatik.

Dan kemarin ketika membaca halaman utama koran lokal Jogja saya terkaget-kaget dengan kasus perampokan yang menggunakan senjata api sehingga menewaskan 3 orang di dalam sebuah mobil yang sedang membawa uang 2 Miliar dari Magelang menuju Jogjakarta! Meski 3 nyawa melayang pelaku tak berhasil membawa pergi uang-uang tersebut. Salah satu korbannya dalah pak polisi yang memang sedang bertugas mengawal duit 2 M itu.

Dan hanya butuh waktu kurang dari 2 hari bagi kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Dan hasilnya sungguh mencengangkan saya. Mencengangkan sekalius menarik ingatan saya akan film diatas tadi.

Pertama, menurut saksi mata dari TKP, sempat melihat seseorang beratribut polisi di dalam mobil APV yang dipakai kawanan perampok tersebut. Seragam kepolisian. Saya langsung berpikir, 'ini nekat, lupa, mengelabui, sok berani, atau goblok sih?'. Dugaan awal pun ada: ORANG DALAM!

Kedua, kepolisian kemudian mengarahkan dugaan ke seorang oknum polisi (KS, usia 51 TAHUN!) yang seharusnya bertugas menemani almarhum mengawal uang 2M tadi. Konon, si oknum polisi itu mendadak pamit dan minta izin gak bisa ikut mengawal mobil yang membawa uang dari BANK DANAMON Magelang itu.

Ketiga, kejanggalan lain, saat pemakaman korban yang notabene adalah teman kerjanya, si oknum polisi telat datang (*bingung mungkin gimana harus bersikap biasa meski dada makin dag dig dug! he he) dan lebih dari itu, sepatunya masih ada bercak darah!
Saya membatin: 'canggih bener nih bapak yang satu ini, pede kali yah? he he...'

Dan singkat kata 'si tupai' yang satu ini boleh pandai tapi kayaknya ia sudah terlanjur jatuh deh. Jatuh ke sarangnya sendiri, kantor polisi tempat sehari-hari dia bekerja. Bapak KS, 51 tahun. Hingga saat ini belum diketahui motif sebenarnya (*yah jelas-jelas duit kali Ker, protes nurani saya...*) namun yang pasti tak ada elakan lagi, yang ada hanya pengakuan, si KS adalah otak dari peristiwa ini.

Saya jadi berpikir lama dan dalam, disaat ini kenekatan mungkin melebihi dari pemaknaan nekat didalam bayangan mental kita jika melihat dari sekian kasus kriminal yang membawa deretan nama sebagai yang mati sia-sia, tanpa salah, tanpa melawan, tanpa sempat bersuara 'minta tolong...atau minta ampun' mungkin....

Aaaahhh, seakan bisa membaca isi otak para pembunuh yang nekat itu: 'no country for old men'. (*Old men: korban, objek penderita, sedang dalam posisi inferior, dsb*)

JOGJA, 17 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...