Minggu, 30 Agustus 2009

Samuderaraksa: di Laut Kita Jaya!

Puji Tuhan untuk kedua kalinya saya berkesempatan mengunjungi Museum Bahari Samudraraksa di Kompleks Candi Borobudur, tempat bukti nyata kejayaan Nusantara dimasa lampau terekam, terukir dan tersimpan rapi. Jadi ingat lagu jaman SD dulu, 'nenek moyangku soerang pelaut...''

Sungguh kita terlahir sebagai bangsa yang besar, menguasai lautan bahkan hingga ke Afrika, dulu, tapi kenapa hal tersebut kini lekat dengan seribu tanya tanya?
Tertulis jelas bahwa malah jalur pelayaran nenek moyang kita konon lebih panjang ketimbang jalur pelayaran nenek moyang bangsa Cina, Romawi dan Arab! Itu dulu, abad ke-8 Masehi.

Bukti nyata yang terukir di dinding Candi Borobudur itulah yang kemudian menginspirasi anak negeri masa kini untuk melakukan napak tilas jalur pelayaran nenek moyang dulu. Dan kejayaan itu sudah terbukti di tahun 2004.

Maka kini tinggalan kebanggan itu ada dan terus menginspirasi siapa saja yang datang ke museum ini.

Anda pun perlu mengetahui dan melihatnya, kawan....

Samudraraksa dari relieft hingga Afrika


* 8 November 1982 Philip Beale berkunjung ke Candi Borobudur dan mengagumi relief kapal pada candi tersebut, ia terilhami untuk "napak tilas" jalur pelayaran Kapal Borobudur.

* September 2002 Philip Beale menghubungi Nick Burningham untuk merancang kapal Borobudur yang layak mengarungi samudra.

* 19 Januari 2003 Kapal Borobudur mulai dibuat oleh As'ad Abdullah yang berusia 69 tahun di Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura dengan menggunakan teknologi tradisional.

* Mei 2003 Diadakan seleksi untuk calon anak buah kapal.

* 25 Mei 2003 Kapal Borobudur diluncurkan ke laut.

* Juni 2003 Uji Coba pelayaran dari Pulau Pangerungan kecil ke Benoa (Bali), melewati perairan Banyuwangi.

* 2 Juli 2003 Seminar pra peluncuran Kapal Borobudur di Jakarta.

* 16 Juli 2003 Kapal Borobudur diresmikan oleh Mentri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika, kemudian dilanjutkan dengan konferensi pers.

* 22 Juli 2003 Kapal Borobudur meninggalkan Benoa menuju Ancol, Jakarta, melewati Surabaya, Karimunjawa, dan Semarang.

* 15 Agustus 2003 Kapal Borobudur diberinama Samudraraksa yang berarti "Pelindung Lautan".
sekaligus diberangkatkan ke Madagaskar oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

* 12 September 2003 Pelayaran mencapai pelabuhan Victoria, Seychelles.

* 29 Septembet 2003 Kapal Samudraraksa meninggalkan Seychelles menuju Madagaskar.

* Tgl 14 Oktober 2004 Kapal Samudraraksa mencapai Mahajanga, Madagaskar.

* 26 Oktober 2003 Kapal Samudraraksa menuju Cape Town, Afrika Selatan.

* 116 November 2003 Singgah di Richards Bay.

* 1 Desember 2003 Singgah di Pelabuhan Durban.

* 7 Desember 2003 Singgah di Pelabuhan Elizabeth.

* 5 Januari 2004 tiba di Cape Town, Afrika Selatan.

* 17 Januari 2004 berangkat menuju Ghana.

* 3 Februari 2004 mencapai Jamestown Bay, ST. Helena.

* 23 Februari 2004 Kapal Samudrakaksa sampai di tujuan akhir dan berlabuh di Pelabuhan Tema, Accra, Graha.

* 26 Maret 2004 Para awak kapal Samudraraksa mendapat Satya Lencana dari Presiden Megawati Sukarnoputri.


Seputar Kapal SamuderaRaksa:

Kapal Samudraraksa mempunyai ukuran:

* panjang 18,29 meter
* lebar 4,50 meter
* tinggi badan 2,25 meter

Kapal ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

* depan (kabin tempat tidur)
* tengan (ruang makan dan navigasi)
* buritan (ruang kemudi, dapur, cuci piring)

Dalam pelayarannya Kapal Samudraraksa dilengkapi dengan:

* 2 layar tanjak
* 2 buah kemudi
* cadik ganda

Kapal Samudraraksa berkecepatan 3-10 knot. Dengan kapasitas kapal:

* 16 orang
* 1500 liter air tawar
* 900 kg beras
* 2 upright sails
* 1 ton kayu baker
* 0,5 ton bahan makanan dan bumbu

Kapal ini juga dilengkapi dengan fasilitas keselaman selama melakukan pelayaran, yaitu:

* Global Positioning Satelite (untuk mengetahui posisi kapal)
* NavTex (untuk menerima informasi cuaca)
* EchoSounder (untuk mendeteksi kedalaman air)
* Inmarsat Telephone Satelite (untuk komunikasi di tengah lautan)
* Lift Raft (dua buah rakit apung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...