Sabtu, 09 Mei 2009

theresia, dua kamar kosong untuk kita

apa jadinya cerita cinta tentang cinta pertama sang perindu kukabarkan
lewat pelabuhan di suatu sore yang ramai? aku menulis sesuatu di punggung
rinduku:

theresia. ada dua kamar kosong untuk cinta dan sesal kita.

cinta: di dalamnya, ada sepotong gelap, selembar maaf dan sejumput perseteruan
yang kita ramu bersama. di atas meja. aku sudah menaruh secangkir susu coklat
hangat kegemaran kita dikala sepi. hati kita sedang sepi kan? sepi sampai aku tak
tahu kau ada dimana.

***

sesal: aku sudah menaruh cermin yang retak di pangkalnya di atas sebuah
nampan. tidak lupa sepotong pesan, ‘aku mencintai bau tubuhmu saat pagi...’
kau pasti bisa mengira apa aku ini cinta atau sesal? kenapa aku menaruh cinta
di kamar sesal kita? itu karena aku menyesali cintaku padamu selama ini. lebih
menyesal ketika aku lupa menaruh tuah di rahimmu setahun lalu…


aku tak gentar oleh seribu senja yang mengintip pergi dua kamar kosong itu secara bergantian…
bahkan ketika air laut ini benarbenar tidak asin lagi, sayang…
bayangkan jika hatiku benarbenar memerah jadi sekumtum bunga kan kubiarkan kau saja yang boleh memetiknya

sungguh -


Bumijo Lor, Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...