
Soal jinggle iklan kampanye SBY yang 100% diambil dari jinggle iklan mie instan, Indomie. Kontroversi pun terjadi, pro dan kontra. ‘Kasihan nebeng tembang makanan instan’ ujar salah satu karakter di Panji Koming. Saya membatin, ‘yaahhh, jelaslah tipe pemimpinya, suka yang instan-instan (sampai-sampai ketipu sama proyek padi unggul yang cepat panen tapi gak ada isinya he-he-he), pragmatis, gak kreatif, lucu aja’.
Keuntungan bahwa mie instan sudah menjadi makanan ‘pokok’ masyarakat banyak terutama masyarakat kelas bawah sehingga mungkin lebih mudah nempel di benak ketimbang buat jinggle baru. Apalagi bahwa jinggle ini sudah ada sejak lama, semua orang hafal lirik dan nadanya.
‘Ntar jadi presiden mie instan jadi makanan pokok masyarakat kelas bawah, mau, mau, mau???’ he-he, maaf, ini cuma pikiran iseng saya saja.
Kartun di Sukribo menulis: (suara dari TV)...mieeee instaaaaaaant....Presiiiidenkuuuuu...
he-he- siapa mau mencret karena bisanya cuman makan mie instan terus?

Seru juga di kartunya Timun.
Orang 1: ‘Siapa presidenku biar gak berendam di lumpur terus?’
Orang 2: ‘Siapa presidenku agar tidak membawa beban berat terus (gambar ibu-ibu tua yang memikul beban di pundak)’
Orang 3: ‘Siapa yah presidennya biar sekolah gak bocor-bocor lagi?’
Orang 4: ‘siapa presidennya agar saya bisa korupsi terus? (gambar seorang bapak gendut merokok)
Saya membatin, ‘siapa presidennya yang gak bohong-bohong lagi bahkan ketika mereka hampir akan menjadi presiden 2 kali? siapa yang mau jad rakyat yang hanya bisa ditipu terus dengan penampilan yang melankolis dan citra fisik semata tetapi kinerja nol? Jangan mau deh jadi rakyat yang mudah melupakan janji pemimpinnya deh. Jadilah rakyat yang kritis dan cerdas memilih. Memilih pemimpin yang bisa merubah hidup dengan bisa makan makanan yang lebih baik dari sekedar makan mie instan mulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...