Jumat, 29 Mei 2009

Ketika Saya Ketinggalan Kereta Ekspress Bernama Thomas!

Saya sedang berpikir untuk menulis pikiran yang tadinya ingin sekali saya tulis tapi sayang kok tiba-tiba saya lupa. Hmm, memori jangka pendek saya memang kadang suka lemah. Mau menulis apa? ahh, sa’ karepmu dhewe wae...bisik suara hati saya. Yo weslah, saya bisa menulis apa saja yang terlintas dibenak dan sekiranya ini pantas atau tidak, maafkan saya. Maklumi saja kawan. Saya jadi ingat mungkin selama ini saya bisanya menulis hal-hal yang gak penting-penting amat. Tapi dasarnya kalau sedang keranjingan menulis, yah sudah tulis saja apapun itu. Penting gak penting yang penting nulis!

Saya lupa tadinya dan kini saya merasa sangat tertinggal soal berita-berita terkini. Teman saya bilang begini ‘wah malam ini akan seru nih pertandingan bolanya..’. Oya? jawab saya. ‘Saya rasa AC Milan akan menang’ lajut saya cepat. ‘Lho?! Bukannya MU lawan Barca?’ sambar teman saya cepat. Ih, malu.

Sama halnya ketika saat masuk kerja di lingkungan anak-anak, saya begitu kaget juga mengakui sepertinya saya ketinggalan info deh. Ini soal tokoh yang paling sering dibicarakan anak-anak playgorup, Thomas si kereta ekspres (Zafir salah satu murid kesayangna saya melafakan seperti ini, ‘itu lho pak senda, thomas, yang lalinya kuenceng banget, keleta eksples..he’e..keleta eksples’ hihihi lucu yah). Serius, saya benar-benar tidak tahu kalau ada tokoh idola anak-anak bernama Thomas. Malu deh. Ketika liat wujudnya Thomas, saya membatin, ‘idih, tokoh kaga jelas ini, kereta apaan ini?

Maklum yah he-he. Apalagi saya tipe orang yang anti sama komik, cukup malas dengan film kartun, animasi, anime-anime jepang, dsb, jangan tanya deh ke saya. Soal tokoh kartun saya cuma tahu dan doyan sama donald bebek, paman gober, dessy bebek, micky n minni, wes, itu to’!

Dan kini, ketika mengobrol dengan teman-teman kampus saya, mereka begitu fasih membicarakan berita terkini soal capres-cawapres, dan saya bisanya cuma melongo. ‘Oh, gitu yah? kapan itu? masa sih? benarkah? Mang kudanya Prabowo harganya berapa sih? ’ tanya saya dengan mimik gak jelas he-he-he. Ditambah akhir-akhir ini jarang banget nonton TV, baca koran, yah sudah komplitlah. Saat buka internet juga Cuma Facebookan, ngecek e-mail, posting sesuatu ke blogspot, sudah.

Saya ingat beberapa waktu lalu saat libur, saya puas-puasin nonton TV di kos, eh, nontonlah saya suatu acara baru di Trans 7 ‘Kisah Anak Nusantara ‘ dan saya tertarik dengan konsepnya, sederhana dan sangat informatif. Mengangkat sisi lain kehidupan anak-anak di pelosok Nusantara dengan mengedepankan sisi rasa Nasionalisme anak-anak tersebut. Bagus sekali. Lalu saya mengirimkan SMS ke teman saya Farid yang kebetulan reporter Trans 7. Katanya, ‘iya, itu acara baru’. Wah, baru tahu nih. Puji Tuhan karena masih ada angin segar dalam pertelevisian tanah air. Salut saya buat Trans 7 yang konsisten menyiarkan acara-acara memang khsusus anak-anak, bukan acara anak-anak yang isinya sangat tidak anak-anak!

Btw, saya ingat Thomas lagi. Tiba-tiba ingat juga kesembilan keponakan saya di rumah. Kangen...Ingin sekali pulang kampung.

Jogja, 27 Mei 2009
(thanks sudah mau membaca tulisan yang gak penting ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...