Jumat, 17 April 2009

senandung di bawah hujan yang hijau

:untuk theresia avilla

aku menjemputmu saat hujan
dibawah pinus yang beku kau memintaku
menerbangkan rasa percayaku. dan pengorbanan
agar meleleh
bersama tetesan air. hijau. cinta.
kau memintaku terbang
bersama cintamu dibawah hujan sore
kita basah. kita sama. kita rasa
kita adalah angin yang mendesir sepi.
kita terbang lagi menembus sayapsayap hijau
terbang sampai kususupi gelisahmu (aku bahkan
mencuri sejengkal
cinta dipersembunyiannya! kau tahu tapi kau biarkan itu.
ahh, kau mencintai aku kan?)
kita sudah di lapisan teratas rindu. aku bahkan selalu
melumat bibirmu setiap detik
tanpa ragu. tiada sesal.
merasakan adanya kau disisi tanpa selembar mimpi pun.
itu adanya kita.
membuat aku mabuk lantas seutuhnya menyerap
cintamu.
dari harummu.
kita masih betah dibawah rinai hujan yang hijau
kita masih basah. kita sama. kita cinta.
aku ada disela kabut yang membuatmu lebih hijau.
kau indah di hatiku

(Jogja, 16 April 2009, di depan laptop, di depan gambar hutan hujan pegunungan Mollo Utara, diiringi Bella’s Lullaby-nya Carter Burwell dari OST Twillight. Selintas wajah Theresia Avilla ada disana. disela hutan hujan yang hijau. Aku bahkan selalu merasakan bau tubuhnya. Ahhh…cinta kadang membuat kata-kata hanya terasa basi jika dirangkai, jauh melampaui rasa yang sesungguhnya di tempat asalnya, di hati! Maafkan aku untuk kata-kata basiku ini he-he)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...