Minggu, 26 April 2009

RINDU

sepi kini hampir memenjarakan mata
lelah kini sedang menarik ulur kantuk
merebah adalah menggeser kepala sembilan puluh derajat
dan membiarkan aliran darah menterjemahkan misteri yang
hampir kurasakan setiap harinya


‘rindumu aneh..’. seperti bisikan


aku kadang tibatiba mencium bau tanah halaman rumahku
hingga bau kamar ayah-ibuku. (mencium omelan ibu karena ulah
Doggy anjing kesayanganku)


‘rindumu aneh…’. seperti bisikan

malam kadang hanya bak sebuah buku yang seluruh halamannya
berisikan kata yang
sama, ‘kau rindu? rindumu aneh…’
diselanya ada potongan gambar kenangan, membiarkan sedikit
waktu buat terjemahan lantas pergi
dan aku selalu adalah hampa yang abadi
tanpa suara


‘rindumu aneh…’. hanya tertulis kini.


pergilah tidur dan jatuh dalam mimpi yang kusiapkan. siapa tahu
esok kau benarbenar sedang dipeluk bau ayah-ibumu
diketiak mereka, jujur saja

‘rindumu tak lagi aneh..’.

kali ini dengan tulisan dan bisikan
penuh. sepenuh hujan yang tumpah saat rindumu sudah berat
kau bahkan masih ingat saat terakhir kau tidur dengan sederhana mereka!



Jogjakarta, 26 April 2009, titip salam buat hujan dan matari, buat pagi dan senja, buat senyum dan uban,bapatua dan mamatua....

foto: www.redbubble.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...