sepuluh katakata bijak
menempel disudut jalanan sepi
sepuluh pesan kematian
mejulurkan lidah berbisa bagi kehidupan
yang lewat.
ada disela jalanan yang sama
tawamu tak layu, aku pun berani
kita akan menuai kebijakan
kita akan memenggal kematian
kita ada di jalanan itu sepanjang sore
dan aku sempat mencintai punggung kerasmu
kau hanya diam, yang kubaca sebagai ‘aku juga.
aku cinta parasmu yang menguning di saat senja’
sejenak nafasmu memburu
disela jemariku
lima menit saja kita melayang.
aku pingsan dan kita tak jadi membunuh kematian
kita bahkan hanya sempat membunuh waktu
dengan warnawarna
cinta yang salah
BMJ 29/03/09
(Sore. senja kuning. aku merinding disela jarimu. aku mati karenamu. mati sampai tak sempat lagi menyentuh sepuluh katakata bijak itu. kita hanya membunuh waktu bersama, tapi cintamu juga sudah membunuhku dengan sejuta ton rasa bersalah)
(foto from: http://static.desktopnexus.com/wallpapers/20422-bigthumbnail.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...